Surabaya - Sekuriti BNI bernama Soni Effendi (38), yang tewas bunuh diri loncat dari lantai 13 Gedung Graha Pangeran Surabaya disebut meninggalkan istrinya yang sedang hamil 8 bulan.
Hal itu disampaikan rekan kerja korban bernama Wahyu. Menurutnya, kepergiana Soni untuk selamanya menjadi kabar duka mendalam bagi keluarga, kerabat, termasuk dirinya dan seluruh rekan kerja.
Baca juga: Cegah Judol, Dandim 0831/Surabaya Timur Periksa Ponsel Prajurit
Wahyu mengaku terkejut bercampur duka, saat mengetahui teman karibnya itu meninggal dunia.
Katanya, dia sudah bekerja bersama Soni selama 5 tahun. Selama itu, dia mengenal Soni tidak pernah diselemuti hal yang tidak wajar.
"Soni adalah figur kalem dan pendiam. Lima tahun bekerja menjadi sekuriti, kami cukup mengenal kepribadiannya. Berkecukupan, dan ia diberkahi keluarga harmonis," ungkap Wahyu ketika ditemui mili.id di Graha Pangeran, Senin (21/8/2023) siang.
Wahyu juga tidak menduga bila Soni tewas setelah menjatuhkan diri dari lantai 13.
"Kami tak pernah menduga kalau Soni sampai melakukan tindakan bunuh diri. Tidak ada masalah di tempat kerja, keluarga maupun di perekonomiannya," papar Wahyu.
Yang membuat Wahyu bersedih, Soni meninggalkan istrinya yang sedang hamil 8 bulan.
"Istri Soni kini tengah mengandung 8 bulan, yang padahal itu sudah dinantikan betul oleh sosok Soni, setelah istrinya pernah keguguran dua kali," pungkasnya.
Baca juga: Dorong Transaksi Digital, BO BRI Tanjung Perak Surabaya Gelar Program Tunjungan Loop
Soni ditemukan tewas dengan luka parah di kepala pada Senin dini hari. Pria asal Sidoarjo itu loncat dari lantai 13 Gedung Graha Pangeran Surabaya.
Kepastian bahwa Soni bunuh diri itu disampaikan Kapolsek Gayungan Kompol Trie Sies Biantoro.
"Motifnya kita tetapkan bunuh diri. Karena kita tidak menemukan pidana di dalam insiden tersebut," ujar Trie kepada mili.id.
Menurut Trie, korban dikenal sebagai figur pendiam dan tidak memiliki tanda-tanda permasalahan.
Sementara fakta yang membuat polisi yakin bahwa korban bunuh diri adalah CCTV dan jejak sepatu korban di lantai 13. Di mana ada bekas seperti sebuah lompatan.
Baca juga: Kronologi hingga Pelaku Pembunuhan Wanita di Hotel Double Tree Surabaya
"Korban yang diketahui dalam rekaman CCTV, saat itu ia diam-diam mengambil kunci lantai 13 dan menuju ke rooftop seorang diri," terangnya.
"Jenazah korban yang jatuh ke bawah ini jauh dari titik vertikal. Jejak korban di lantai 13, jatuh beberapa meter menimpa balkon dahulu, lantas menimpa mobil, serta berakhir jatuh ke dasar paving," pungkas Trie.
*Informasi di atas tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan tindakan serupa. Bila merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasi ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Editor : Narendra Bakrie