Surabaya - Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya Erick Komala menjawab pernyataan dari Ketua DPW PSI Jatim Teguh Cahyadin atau Gus Din yang menyebut bahwa kader di Jatim dominan memilih capres Prabowo Subianto.
Menurut Erick bahwa pernyataan tersebut kurang benar, berdasarkan hasil Kopdarnas akhir Agustus 2023 lalu, PSI masih dalam posisi jomblo alias tidak merapat pada satu capres manapun. Bahkan dukungan untuk capres Ganjar Pranowo juga tengah ditinjau ulang.
Baca juga: Besok, 4 Oktober Dunia Memperingati Hari Hewan
Dengan begitu, ia menyebut bahwa statemen Ketua DPW PSI Jatim itu dinilainya tidak mewakili kelembagaan PSI Jatim secara utuh namun statement tersebut adalah bersifat pribadi.
"Jadi memang saat ini PSI dalam posisi masih belum memutuskan untuk mendukung siapa-siapa. Kami dalam posisi tidak ingin kesusu atau terburu-buru menentukan calon yang akan diusung dalam Pilpres 2023," kata Erick, Jumat (1/9/2023).
Erik juga menegaskannya bahwa konsituen PSI di Surabaya pun tidak perlu risau siapapun nanti pemimpin atau presiden Indonesia, wakil rakyat di DPRD Surabaya maupun DPRD Jatim dan bahkan di DPR RI kan tetap memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat.
"Konstituen PSI Surabaya khusus nya tidak perlu risau, siapa pun presidennya apabila banyak dari kami ( PSI ) yang duduk di legislatif sampai dengan senayan, kami akan menjadi pemain penting dalam menjaga kestabilan negara dari kesewenangan penguasa," tegas caleg DPRD Jatim ini.
Selain itu ketika ditanya secara pribadi terhadap sosok capres Ganjar ataukan Prabowo, Erick Komala menyebut bahwa keduanya memiliki kelebihan. Namun juga sebagai manusia pasti juga memiliki kekurangan.
"Menurut saya Pak Ganjar adalah orang yang berani dan punya prestasi bagus dalam jabatannya sebagai gubernur jateng. Akan tetapi sangat disayangkan apabila menjelma menjadi petugas partai saat menjadi presiden nanti. Berbeda dengan Pak Prabowo yang telah menunjukkan karakter yang tegas dan penuh wibawa," pungkasnya.
Baca juga: Kaesang Blusukan Cabup Jember, Dapati Kasus Stunting di Tengah Kota
Tidak hanya itu Erick menyebut bahwa Prabowo memiliki karakter kuat dan memiliki visi jelas ke depan. Yang terpenting, Prabowo memiliki komitmen untuk melanjutkan pemerintahan Jokowi.
"Kita tidak perlu berdebat soal dosa masalalu yang masih belum tentu kebenarannya. Keduanya punya issue negatif yang bisa digoreng. Jadi masyarakat harus tetap bijak dalam menilai seseorang pemimpin," tegasnya.
Saat ditanya saat ini PSI akan memberikan dukungan pada siapa, secara pribadi Erick menyebut masih bertahan menunggu dan memantapkan pilihan diri.
"Kalau ditanya secara pribadi, saya memilih jomblo. Artinya kita memberi kebebasan dalam memilih siapa presidennya nanti," pungkas Erick.
Baca juga: KPU Situbondo Terima Logistik Kotak Suara dan Segel Plastik Pilkada 2024
Disisi lain, Koordinator Bappilu DPP PSI, Benny Budhijanto turut menanggapi mengenai ketua DPW Jatim yang sudah mendeklarasikan untuk mendukung Probowo (Subianto), menurutnya itu hanya dukungan secara pribadi.
"Kami tidak bisa bilang DPW lebih tinggi daripada DPD. Kami rakyat yang cuma kami dikasih jabatan sturktural saja," ucapnya.
Sedangkan jika untuk menentukan pilihan calon presiden pihaknya akan mengumpulkan 38 DPW dan mengambil suara dari semua kader dan aspirasi masyarakat, hasil tersebut akan diumumkan setelah penetapan Capres Pemilu 2024 pada Oktober nanti.
"Nanti kami akan kumpul lagi. Kita lihat saja. Mungkin kami umumkan setelah dari calon presiden dan wakil presiden. Sekarang belum resmi, masih calon, nanti mungkin November akan kami umumkan," tandasnya.
Editor : Redaksi