Indonesia - NTU Singapura Gelar Dialog Perkuatan Riset & Ekonomi Digital

Indonesia - NTU Singapura Gelar Dialog Perkuatan Riset & Ekonomi Digital © mili.id

Surabaya – Lebih dari dua ratus alumni Nanyang Technological University (NTU) Singapura berkumpul di Jakarta untuk reuni sekaligus konferensi regional pertama dalam sejarah berdirinya NTU tahun 1981.

Universitas ternama yang menduduki posisi 5 se-Asia dan 26 sedunia ini mengundang para alumninya yang berasal dan berposisi di Indonesia untuk bertukar pikiran, berdiskusi sekaligus memberikan platform sert berjejaring, baik antara sesama alumni maupun dengan masyarakat Indonesia secara umum.

Baca juga: Pencairan Dana Beasiswa Situbondo Cerdas Tersendat

Sebagai keynote speaker Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menyatakan banyak kisah sukses dalam pengelolaan negara di Singapura yang layak dan bisa diadopsi di Indonesia.

“Indonesia dapat mencontoh bagaimana penggunaan teknologi berdasarkan riset yang berasal dari perguruan tinggi untuk banyak hal dalam proses administrasi dan pelayanan terhadap warganya," ujar Mendagri Tito yang tahun lalu juga meraih penghargaan dari NTU itu. Senin (4/9/2023).

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Singapura, Suryo Pratomo, juga menyampaikan hal senada dalam diskusi panel pada konferensi regional tersebut. Menurutnya saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 2.000 startup, 2 decacorn, dan lebih dari 7 unicorn. Startup dengan pertumbuhan tertinggi berada di sektor layanan on-demand, teknologi finansial, dan e-commerce.

Dubes Tomm juga melanjutkan bahwa ekonomi digital Indonesia yang tumbuh pesat telah tumbuh sebesar 52 persen pada tahun 2021 dengan total 53 miliar dolar AS dan diproyeksikan akan melebihi 124 miliar pada akhir tahun 2025. Kondisi ini, papar penyuka olahraga bersepeda itu, sangat tepat jika Indonesia melaksanakan kerja sama intensif dengan Singapore, sebagai salah satu pusat keuangan dan teknologi terbesar di dunia.


Dunia perguruan tinggi di Indonesia juga menempatkan NTU sebagai partner potensial.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Singapura, IGAK Satrya Wibawa menyatakan bahwa NTU sebagai salah satu kampus dengan dana riset melimpah dan jaringan periset yang mumpuni dapat membantu dan bekerjasama dalam riset teknologi dan ekonomi digital.

"Selain itu hubungan antara Indonesia dan Singapura dalam sektor pendidikan tinggi ditandai oleh kerjasama yang kuat dan saling menguntungkan,“jelas Satrya.

Baca juga: Pandangan Pengusaha Surabaya Ong Hengky soal SDM hingga Pendidikan di Indonesia

Kemdikbudristek memfasilitasi potensi kerjasama tersebut melalui berbagai inisiatif, program pertukaran, dan usaha penelitian bersama. Pada tahun 2022, disepakati konsorsium penelitian antara NTU dengan ITB, UI, UGM dan ITS dengan nama INSPIRASI (Indonesia–NTU Singapore Institute of Research for Sustainability and Innovation) yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan pada tiga pilar utama Renewable Energy, Circular Economy, and Smart Cities.

"Lembaga riset bersama ini mendapat dukungan pendanaan dari NTU dan dari LPDP selama lima tahun," beber Satrya.

Satrya menambahkan, selain konsorsium riset itu, NTU juga tergabung dalam konsorsium enam universitas di Singapura dan lima universitas di Indonesia dalam kerjasama tri dharma pendidikan tinggi dengan nama RISING University Network.

“Kerjasama ini tidak hanya mempromosikan pemahaman budaya dan keunggulan akademik, tetapi juga memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan keahlian, berkontribusi pada kemajuan berbagai bidang studi,” ujar pengajar film dan industri kreatif di Universitas Airlangga ini.

Baca juga: Kemenag RI Dorong Pemerataan Fasilitas Pendidikan untuk Kemajuan Madrasah di Jember

Kick off konsorsium ini disepakati pada tahun 2024 dengan beberapa program pertukaran mahasiswa dan staf pengajar antara kampus-kampus anggota konsrosium.

“Tahun 2023 ini juga tercatat 25 mahasiswa program IISMA menempuh studi selama satu semester di NTU, serta lima mahasiswa di SMU” papar Satrya.

Singapura menawarkan banyak kemudahan terutama dari jarak dan budaya akademis yang menjadi jujugan akademisi kelas dunia sehingga menjadi favorit tujuan benchmarking universitas di Indonesia.

Untuk diketahui Konferensi regional NTU tersebut juga dihadiri Duta Besar Singapura untuk Indonesia Kwook Fook Seng, para pimpinan NTU serta beberapa kampus terkemuka Indonesia termasuk pimpinan BUMN dan industri di Indonesia.

Editor : Redaksi



Berita Terkait