Surabaya - Dinas Pendidikan Jawa Timur (Dindik Jatim) menggelar Bimbingan Teknis Peningkatan Kapasitas Manajemen Kependidikan terhadap 244 Pegawai Tidak Tetap Dengan Perjanjian Kerja (PTT-PK) yang bekerja dilingkungannya.
Kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia yang handal, professional, dan berkompeten pada PTT-PK dindik Jatim ini dihelat di kantor setempat, Kamis (7/9/2023).
Baca juga: Puluhan Anggota PKD di Situbondo Keracunan Nasi Kotak, Dinkes Turun Tangan
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai meminta kepada PTT-PK untuk patut bersyukur agar menggunakan waktu agar terus bekerja lebih baik dengan menumbuhkan semangat inovatif, kolaboratif dan inisiatif (IKI) dalam bekerja. Sebab, dari 4,1 juta penduduk Jawa Timur, sepersekian bagiannya mendapat pekerjaan layak sebagai PTT-PK di Dindik Jatim.
"Bekerjalah dengan baik, menjaga integritas, displin, ulet dan ikhlas serta tumbuhkan semangat inovatif , kolaboratif dan inisiatif (IKI) dalam bekerja. tanamkan sikap sebagai pelayan pendidikan bagi siapapun agar masyarakat merasa kehadiran kita mempunyai manfaat," pesan Aries.
Dalam kesempatan ini, Aries menyampaikan akan memberlakukan reward dan punishment kepada ratusan PTT-PK dalam menjalankan tugas di dinas yang dipimpinnya.
"Bagi yang dapat menunjukkan prestasi kinerja dan memberikan kontribusi besar bagi dunia pendidikan akan kami berikan reward. Jika sebaliknya misalnya tidak menunjukkan disiplin dalam bekerja apalagi meninggalkan pekerjaan tanpa alasan bagi PPT-PK akan mendapatkan punishment," tegasnya.
Aries menambahkan pihaknya juga memfasilitasi PTT-PK untuk meningkatkan kompetensinya, salah satunya melalui upgrade skill dan ilmu.
Baca juga: Hadapi Pemilu 2024 Caleg PPP Jember Mendapat Pembekalan Khusus
"Melalui Bimtek ini, para PPT-PK dapat meningkatkan kapasitas manajemen pendidikan dengan pengelolaannya yang efektif dan efesien dalam pelayanannya terhadap masyarakat pendidikan," katanya.
Salah satu pemateri dalam giat Bimtek ini, Ketua Perhumas Surabaya, Suko Widodo menyampaikan pentingnya peran kehumasan dalam sistem pelayanan satu pintu (command center) di lingkungan Dindik Jatim. Sebab, Dinas Pendidikan mempunyai jawatan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Maka, diperlukan orang yang mampu membangun hubungan baik antara Dindik jatim dan masyarakat. Artinya para SDM di lingkungan pendidikan harus mampu berkomunikasi dan berelasi secara baik dengan masyarakat," terangnya.
Di era kemajuan teknologi, Suko mengajak agar memanfaatkannya dalam membangun branding positif terhadap dunia pendidikan.
"Bekerjasama dengan media juga memenuhi hak atas informasi publik. Apa yang dilakukan Kepala Dindik Jatim pak Aries berusaha untuk transparan dalam membangun dunia pendidikan, tentu ini harus didukung dengan tenaga dari Dindik yang paham dalam hal ini," sebut Suko Widodo.
Baca juga: Khofifah Berharap SMAN Olah Raga Jatim Jadi Pusat Pencetak Atlet Berprestasi
Pakar komunikasi Unair ini juga menjelaskan, sebagai institusi yang bertatapan langsung dengan masyarakat, tentu ada banyak isu yang berkembang terkait pendidikan. Hal ini, kata Suko harus disikapi dengan responsif baik oleh Kadindik maupun staff Dindik Jatim dalam ricek fakta dilapangan dan mendiskusikan, juga melaporkan kembali hasil fakta.
"Jangan sampai berita buruk diam saja. Staff Dindik Jatim harus aktif mencari kebenaran dan segera merespon isu-isu yang berkembang di masyarakat terkait pendidikan," pungkas dia.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Dindik Jatim dan Kepala Subbag Umum dan Kepegawaian Dindik Jatim. Selain itu kegiatan juga menghadirkan beberapa narasumber diantaranya dari BKD Prov. Jatim, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Prov. Jawa Timur, Bappeda Prov. Jawa Timur, Perhumas Jawa Timur, dan Diskominfo Jawa Timur.
Editor : Redaksi