Gresik - Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau akrab disapa kak Seto mengunjungi kediaman siswi SD Negeri Gresik yang nyaris buta akibat dicolok kakak kelas, Minggu (24/9/23) hari ini.
Kak Seto mengunjungi SAH untuk mengetahui seberapa jauh perkembangan psikologis SAH. Setelah dirinya terlibat kejadian pelik dikondisi fisik dan psikisnya.
Baca juga: Pria asal Surabaya Dijebloskan ke Penjara Karena Mencabuli 8 Siswi SD di Sidoarjo
"Yang paling penting kami sudah gembira bisa bertemu dengan sang anak," kata Seto setelah bertemu SAH, di Menganti, Gresik, hari Minggu (24/9).
Kak Seto gembira, melihat perkembangan dari SAH. Katanya, SAH dan dirinya sudah 'gayeng' bersama, menyanyikan 3 buah lagu anak anak
"Berdialog, mengajak bernyanyi dan ia tampak spontan sekali tadi. Si anak (SAH) cerdas, dan cukup ceria, cukup komunikatif," kata kak Seto
Kak Seto bersama SAH menyanyikan tiga lagu anak; balonku ada lima, disini senang - disana senang, dan bintang kecil.
"Tadi bernyanyi bersama. Nyanyi Balonku, Disini Senang, dan Bintang Kecil," jelasnya.
Baca juga: Oknum Guru Agama Diduga Cabuli Puluhan Siswi SD di Situbondo Dinonjobkan
Menurut Seto, kondisi nyaman seperti itu yang harus tetap dijaga, oleh orang - orang di sekitar SAH di lingkungan tempat SAH tinggal.
"Paling penting sekarang, ciptakan lingkungan psikologis yang aman dan nyaman. Ramah kepada anak untuk tujuan memulihkan kondisi psikologisnya," paparnya.
Sang anak (SAH), lanjut kak Seto, cita - citanya adalah polisi wanita (polwan). Sehingga, disini kita orang terdekat harus benar benar mrnjaga kepulihannya.
Baca juga: Duh! Oknum Guru Agama di Situbondo Dilaporkan Cabuli Puluhan Siswi SD
"Sehingga betul betul membuat anak tubuh berkembang optimal. Karena siapa tau nanti ada dia (SAH) menjadi polwan yang bisa menjadi Kapolda atau Kapolri," terang Seto.
Sementara berkaca dari kasus ini, kak Seto turut menggantungkan harapannya supaya Gresik menjadi daerah yang ramah terhadap anak.
"Harapan ini ciptakan Gresik yang layak anak. Yang ramah anak. Dan tidak ada lagi bentuk - bentuk kekerasan, baik itu di Sekolah, di Lembaga, di tempat tempat Ibadah, mungkin juga di RT RW nya, dan lain sebagainya. Betul betul menuju ke Gresik yang layak anak pada tingkat yang paling tinggi," tutupnya.
Editor : Redaksi