Para peneliti internasional berkumpul di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.(Foto: Untag for mili.id)
Surabaya - Para peneliti internasional berkumpul di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya bahas pembuatan sparepart otomotif berbahan dasar serat nanas dan pohon kersen.
Hal tersebut di bahas dalam International Conference on Physics and Mechanics of New Materials and Their Application (Phenma) 2023, selama dua hari yakni 4-5 Oktober 2023.
Baca juga: Bogasari Bagikan 1620 Paket Sembako hingga Santuni Anak Yatim dan Disabilitas
Rektor Untag Surabaya Prof Mulyanto Nugroho mengatakan kegiatan konferensi ini membahas soal inovasi material baru khususnya di bidang teknik.
Beberapa negara yang tergabung dalam konferensi Phenma, selain Indonesia ada Rusia, Taiwan, India, Mesir, dan Amerika Selatan.
"Kami berkolaborasi dengan para profesor dari berbagai perguruan tinggi di negara-negara yang tergabung dalam Phenma di bidang teknik," kata Prof Nugroho usai membuka kegiatan tersebut, di kampusnya, Rabu (4/10/2023).
Material baru yang itu adalah jenis smart material. Pihaknya berharap akan ada kolaborasi para peneliti antarnegara di bidang perkembangan material maju.
"Outcome dari riset yang dipaparkan dalam konferensi ini akan di publish di scopus, baik di Taiwan, Rusia, maupun India," ujarnya.
Wakil Rektor I Untag Surabaya Harjo Seputro menjelaskan dalam konferensi itu, kampusnya menawarkan pemanfaatan bahan baku lokal alam dijadikan material maju.
Baca juga: 15 Polisi Terluka saat Ricuh Demo Tolak UU TNI di Surabaya
Bahan baku lokal tersebut berupa serat dari tumbuhan dan pepohonan. Terlebih, Indonesia punya sumber daya alam melimpah.
“Pengembangan ini untuk substitusi material maju karena kalau semua bahan bakunya dari aluminium dan baja maka habis sumber daya mineral logamnya,” jelasnya.
Pengembangan potensi serta tumbuhan dan pepohonan itu meliputi serat nanas, rami, pohon kersen (keres). Nantinya diolah menjadi sparepart otomotif.
Penelitian itu, kata dia, sudah dilakukan dan berhasil dalam pembuatan sparepart. Walaupun, masih akan terus dikembangkan untuk ke depannya.
Baca juga: 1500 Guru dan 500 Murid Prasejahtera Dapatkan Perhatian Safari Ramadan Dindik Jatim
"Kami akan kembangkan terus untuk inovasi ini," tuturnya.
Dalam inovasi itu, Harjo bersama timnya mengembangkan aplikasi baling-baling kapal karena dinilai lebih ringan.
“Penelitian ini punya keuntungan berupa penghematan bahan bakar,” pungkas Harjo.
Editor : Aris S