Foto BMKG
Mili.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini prakiraan cuaca yang menyebut bahwa wilayah Provinsi Jawa Timur berpotensi terjadi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang hingga Jumat (5/11).
BMKG juga menetapkan status 'waspada' untuk potensi bencana hidrometeorologi yang dapat dipicu oleh faktor cuaca bagi wilayah Jawa Timur.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 11 April 2025, Hujan Lebat Disertai Angin Ancam Maluku
Menyikapi adanya prakiraan cuaca dari BMKG tersebut, BPBD Provinsi Jawa Timur telah meneruskan informasi peringatan dini potensi hujan tersebut kepada BPBD Kabupaten/Kota untuk diteruskan kepada pihak terkait dan masyarakat untuk waspada ancaman bencana hidrometeorologi.
Sementara itu, melalui 'Rapat Koordinasi BNPB-BPBD Kesiapsiagaan Menghadapi Dampak LaNina melalui media daring di Jakarta, Kamis (4/11), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito meminta seluruh elemen agar meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca dan adanya fenomena La Nina di Tanah Air.
Fenomena LaNina itu menurut BMKG berdampak pada kenaikan intensitas hujan dan dapat memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor. Menurut data dan analisis BMKG, fenomena LaNina melanda wilayah Indonesia sejak bulan Agustus dan diprakirakan akan berkembang hingga Februari tahun 2022.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Indonesia 10 April 2025, Jatim Waspada Hujan Angin
"Fenomena LaNinaharus bersama-sama kita antisipasi dan kita siapkan kesiapsiagaannya," jelas Ganip
Lebih lanjut, Ganip juga meminta agar seluruh komponen pemerintah di daerah hingga masyarakat dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan mengupayakan langkah mitigasi yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Ganip juga menekankan, upaya kesiapsiagaan tersebut harus dilakukan pada level yang lebih kecil hingga kabupaten/kota.
Baca juga: Prakiraan Cuaca 9 April 2025, Papua Barat Waspada Hujan dan Angin Kencang
"Hal ini tentu saja memerlukan respon kesiapsiagaan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Apalagi, di tahun ini BMKG telah menyampaikan bahwa akan terjadi fenomena La Nina yang berdampak pada kenaikan intensitas hujan yang bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi basah," jelas Ganip.
"Pada level yang lebih kecil, yaitu kabupaten-kota, kewaspadaan serta mitigasi dampak La Nina mutlak dilakukan," tandasnya.
Editor : Redaksi