Ilustrasi/net
Mili.id - Upaya melakukan pemberantasan korupsi tidak bisa dilakukan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) sendirian. Namun harus bersinergi atau bersama sama dengan institusi penegak hukum lain, misalnya Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Begitu disampaikan Anggota Komisi III DPR RI Ahmad Ali, dilansir melalui keterangan tertulisnya, Jum'at (5/10). "Permasalahan negeri ini tidak bisa diselesaikan oleh satu kelompok, tidak bicara ego sektoral. Ini (pemberantasan korupsi) kerja berbarengan menyelesaikan permasalahan bangsa. Kita tidak bisa menutup institusi lain seperti KPK." katanya.
Baca juga: Terbongkarnya Sindikat Perdagangan Konten Pornografi Anak Melalui Telegram
Menurutnya, KPK, Polri, dan Kejagung saat ini mulai berbenah diri, sehingga ia berharap, kinerja intsitusi tersebut kedepannya semakin baik dan semakin bersinergi. Di samping itu, ia memberikan dukungan kepada Kejagung memburu kasus dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan negara hingga triliunan rupiah.
"Seperti kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Asabri (Persero), hingga Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)." tambahnya
Baca juga: Polisi se Indonesia Sikat Preman, Tuntaskan 3.326 Kasus
Ahmad Ali juga meyakini Kejagung pasti menang menghadapi perlawanan koruptor dengan konsisten pada integritas penegakan hukum. Ia pun mengimbau Kejagung tidak gentar menghadapi potensi serangan balik koruptor yang merugikan negara.
"Apresiasi terus berbenah kemudian menjadikan kejaksaan harapan masyarakat untuk beri keadilan untuk masyarakat. Ini suatu berita bagus dan berharap Kejagung tidak berpuas diri dengan itu," ujarnya.
Baca juga: Bareskrim Gerebek Gudang Sianida di Surabaya dan Pasuruan, Omzet Miliaran Rupiah
Ia pun berpesan, penyidik di Kejagung tetap menjaga integritas agar penegakan hukum dalam memberantasan korupsi dapat berjalan semakin baik dikemudian hari. "Saya percaya, Kejagung bisa dan sudah terbukti beberapa kasus besar mereka tangani. Kami harap kasus besar ke depan masih ada kemudian segera diselesaikan," tutur politisi Fraksi Partai NasDem itu.
Editor : Redaksi