Surabaya – Dosen Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair), M. Muttaqien, S.IP, MA., Ph.D mengungkapkan upaya yang dilakukan oleh Bangsa Palestina untuk mendapatkan kembali kemerdekaan wilayahnya tidak melanggar ketentuan yang ada di hukum internasional.
“Terkait upaya untuk mendapatkan kemerdekaan, Resolusi PBB sendiri juga memberikan hak kepada bangsa yang berjuang untuk mendapatkan kemerdekaan itu untuk menggunakan berbagai cara, termasuk sampai dengan penggunaan kekuatan bersenjata. Itu yang dilakukan oleh Bangsa Palestina,” ujar M. Muttaqien, Selasa (17/10/2023).
Baca juga: 2 Rumah Lansia Surabaya Pindah Tangan Usai Diperdaya Anak Kos, Polisi Periksa 5 Saksi
Ketegangan yang berlangsung antara Palestina dan Israel itu memberikan dampak yang besar terhadap kondisi politik global.
Menurut, Muttaqien dalam istilah Hubungan Internasional, kondisi ini disebut dengan All Arabic Core Concern karena konflik ini menyita banyak perhatian dari masyarakat internasional khususnya Bangsa Arab dan Dunia Islam. Hal ini, bisa memicu dampak baik karena kasus ini dapat mendapat simpati secara menyeluruh.
“Di tingkat regional, negara-negara yang berbatasan langsung dengan Israel tentu akan merespons persoalan yang terjadi di palestina. Demikian pula, lingkup yang lebih luas lagi yang tidak berbatasan langsung dengan Israel, termasuk juga negara besar seperti Amerika Serikat dengan mengirim kapal induk serta Rusia pun juga mendukung Palestina,” terangnya.
Baca juga: 63 Pejabat Pemkot Surabaya Dilantik
Solusi untuk meredakan konflik ini adalah dengan memberikan kemerdekaan kepada Bangsa Palestina. Sehingga perang yang berkecamuk ini terjadi karena respons dari Hamas mengenai eksistensi mereka sebagai sebuah bangsa yang memiliki hak untuk merdeka. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan Muttaqien.
"Ketika hak itu tidak ditunaikan maka persoalan konflik ini akan terus berlarut-larut. Ini mungkin salah satu bagian respons dari Hamas bahwa mereka itu masih eksis sebagai sebuah bangsa," pungkasnya.
Diketahuin konflik Palestina – Israel yang kembali memanas dicetuskan oleh serangan Hamas Palestina terhadap Israel di wilayah selatan jalur Gaza pada Sabtu (7/10) lalu. Akibat dari peristiwa ini ribuan korban jiwa melayang.
Baca juga: Perdana Ikut PON, Mahasiswa FBS Unesa Borong 2 Emas untuk Jawa Timur
Serangan awal ini memicu misi balas dendam oleh Israel atas penyusupan dan penyerangan secara mendadak yang dilakukan oleh Hamas ke wilayah Israel.
Serangan ini merupakan upaya untuk merebut kembali tanah air Palestina dari belenggu kekejaman Israel yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Editor : Aris S