Forkopimda Jatim Gelar Simulasi Sispamkota Pemilu 2024

Forkopimda Jatim Gelar Simulasi Sispamkota Pemilu 2024 © mili.id

Forkopimda Jatim foto bersama usai gelar simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menyambut Pemilu 2024 (Wendi for mili.id)

Surabaya – Forkopimda Jatim gelar Simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) menyambut Pemilu 2024 di seantero wilayah Jatim, lewat sandi Operasi Mantap Brata Semeru 2023 – 2024 di Makodam V/Brawijaya, Selasa (17/10)

Dalam simulasi berlangsung itu, tampak hadir Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya, Mayjend TNI Farid Makruf, dan Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto.

Baca juga: Lima Pelaku Vandalisme di Surabaya Diciduk Satpol PP, Ini Sanksinya

Irjen Toni mengatakan, operasi ini dilaksanakan selama 222 hari sejak 19 Oktober 2023 sampai 20 Oktober 2024 yang diikuti 2.653 personel Polda Jatim, 20.940 personel Polres jajaran, 10.932 personel TNI dan 241.332 personel Linmas.

Menurutnya, simulasi ini dilakukan sebagai suatu wujud untuk memperlihatkan kekuatan seluruh aparat, besama stakeholder terkait, menyikapi isu yang kemungkinan timbul dalam setiap tahapan pemilu.

"Jadi, ini suatu bentuk ekspresi kita dalam menjamin terselenggaranya kegiatan Pemilu 2024, supaya berlangsung dengan aman," katanya.

Bila berkaca di Pemilu 2019, hasil pemetaan intelijen ada 268 konflik di Jatim, dan saat ini hasil pemetaan sementara tersisa 4 daerah yang berpotensi rawan konflik, dan salah satunya di Madura. Oleh sebab itu, seluruh komponen bangsa harus berpartisipasi penuh guna mensukseskan Pemilu 2024.

"Pemetaan akan terus berlangsung setiap waktu, karena eskalasi yang tidak bisa di prediksi. Tetapi, dengan langkah-langkah yang dilakukan oleh intelejen, berkolaborasi dengan jajaran TNI, akan bisa mengetahui setiap waktu tentang isu yang dihadapi," tambahnya.

Baca juga: Perempuan Surabaya Jatuh dari Motor usai Tasnya Dijambret

Menurutnya, Pemilu 2024 memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak dengan rentang waktu yang berdekatan, wilayah yang luas, letak geografis yang beragam, serta melibatkan jumlah pemilih yang besar.

"Sebetulnya tahapan pasti berbeda-beda sampai dengan nanti di puncak coblos suara, kemudian penghitungan suara. Nanti akan terlihat tahapan-tahapan itu, jadi semua bergantung eskalasi yang kita hadapi di lapangan langsung," lanjutnya.

Sementara menyikapi peredaran hoaks yang berpotensi besar terjadi di dunia maya menjelang Pemilu 2024, dalam waktu dekat pihaknya akan gencar melakukan sosialisasi dan melakukan patroli siber, baik anggota Polri maupun TNI, serta stakeholder lain yang bisa membantu tugas tersebut.

Baca juga: Unusa Digandeng Kemenkes jadi Pelopor Pertolongan Pertama Luka Psikologis

"Kita terus lakukan setiap hari supaya bisa langsung identifikasi dan kita lakukan take down, maupun langkah-langkah untuk lakukan pencegahan dalam meredam publikasi tadi. Kita berharap betul pelaksanaan kegiatan Pemilu 2024 bisa berlangsung tertib dan aman," pungkasnya.

Sekadar informasi, simulasi tadi menggambarkan situasi pendistribusian logistik pemilu, seperti kotak suara dan surat suara dari Kantor KPU ke TPS yang ada di wilayah Jatim, dengan mendapatkan pengawalan ketat dari jajaran Polri, TNI dan Linmas.

Selain personel TNI/Polri, linmas dan damkar juga dilibatkan dalam latihan Sispamkota tersebut, guna mengantisipasi berbagai potensi konflik dan kerawanan politik yang mungkin timbul menganggu jalannya Pemilu 2024.

Editor : Aris S



Berita Terkait