Pria di Jombang Sulap Gambas Menjadi Kerajinan

Pria di Jombang Sulap Gambas Menjadi Kerajinan © mili.id

Latfin Hakim membuat kerajinan berbahan gambas.(Foto: Apriyanto/mili.id)

Jombang- Sungguh sangat kreatif, yang dilakukan Lutfil Hakim, warga Desa Denanyar, Kecamatan/Kabupaten Jombang, Jawa Timur.

Dari tangan pria berusia 48 tahun yang terampil itu, sayuran gambas disulap menjadi kerajinan tangan bernilai jual tinggi.

Baca juga: Kasus Korupsi Bupati Situbondo hingga Festival Jambu Gondangmanis

Tanaman sayuran gambas dirubahnya menjadi peralatan mandi. Mulai dari gosokan punggung, hingga alat untuk membalur tubuh dengan sabun cair.

Ditemui dikediamannya yang ada di Perum Denanyar Indah, Hakim mengaku menekuni usaha ini sejak tiga bulan yang lalu. Namun, dalam sebulan ia bisa meraup penghasilan hingga jutaan rupiah per bulannya.

"Ini kerajinan sikat punggung, ada yang untuk mandi. Untuk saat ini ada tiga jenis. Bahan dasarnya gambas lova, saya manfaatkan untuk pembuatan sikat punggung dan sikat mandi," kata Hakim, Jum'at 20 Oktober 2023.

"Ada tiga jenis alat gosok, serbaguna. Diantaranya, alat gosok punggung, shower untuk mandi. Dan alat gosok cuci," ujarnya.

Dalam sehari, bapak 3 anak itu mengaku bisa memproduksi 30 kerajinan tangan berbahan dasar gambas, dengan ditemani satu karyawannya. Dan siapa sangka, hasil tangan dinginnya itu langsung diminati pasar.

"Awalnya ya lihat-lihat ini saja di pasaran, seperti apa dan ternyata bagus kalau produksi dan alhamdulilah jalan. Sehari bisa 20 sampai 30 kerajinan tangan berbahan gambas," tuturnya.

Ia pun menjelaskan, untuk setiap hasil karyanya, dijual dengan harga berbeda. Untuk alat gosok mandi yang biasa, harganya cukup murah. Sedangkan alat gosok punggung untuk mandi dibandrol dengan harga berbeda juga.

"Kalau yang ini (alat gosok mandi) itu bisa dari Rp 9.500, sedangkan yang alat gosok punggung itu harganya Rp 12.500. Tapi kadang harganya bergantung dari banyaknya pemesanan, kalau ambil banyak bisa lebih murah," katanya.

Dengan memiliki harga jual yang tinggi, kerajinan berbahan dasar tanaman sayur gambas itu, ia mengaku mendapatkan omzet yang cukup lumayan besar setiap bulannya. Lantaran dalam sebulan pihaknya mampu menjual 500 biji, kerajinan tangan berbahan dasar gambas.

Baca juga: Peduli Pengembangan Potensi Desa, Mundjidah Hadir di Festival Jambu Gondangmanis

"Omzet perbulannya kurang lebih 9 juta rupiah, kadang bisa lebih dari itu. Tapi kalau di rata-rata selama tiga bulan terakhir ini ya sekitar 9 juta rupiah. Sebulan bisa jual 400 sampai 500 biji," ujarnya.

Ia pun menjelaskan bahwa kerajinan berbahan alami dari tanaman sayur gambas itu, lebih diminati pasar lantaran dianggap ramah lingkungan.

"Kelebihannya ramah lingkungan, jadi intinya kita kan di situ untuk mengurangi sampah-sampah sekitar," tuturnya.

Ia menyebut, permintaan pesanan terus berdatangan, mulai dari lokal Jombang, hingga ke luar Jombang, hingga antar provinsi.

"Yang pesan dari lokal Jombang ada, kalau luar Jombang itu, Mojokerto, Surabaya. Nah kalau ke luar provinsi Jawa Timur, ya ada pesanan dari orang Yogyakarta," katanya.

Baca juga: Viral Tawuran Pemuda di Jombang Usai Menonton Kuda Lumping

Sementara itu, Faiz (19) salah satu pelanggan yang kebetulan ada di lokasi pembuatan kerajinan berbahan dasar gambas, mengaku ia sengaja datang jauh dari Probolinggo, untuk membeli kerajinan tangan karya Lutfil Hakim.

"Ke sini mau beli alat gosok punggung yang terbuat dari gambas. Ya sengaja memilih ini, karena bahannya ramah lingkungan. Dan kebetulan saya memang sudah langganan di sini," ujarnya.

Ia pun menjelaskan kedatangannya untuk membeli alat gosok punggung berbahan dasar gambas itu, untuk dijual kembali di pasar.

"Kadang satu bulan sekali hingga dua kali. Soalnya selain ada yang dipakai pribadi, juga saya jual ke temen-temen kuliah itu biasanya. Selain gosok punggung, saya biasanya beli yang ini (alat gosok punggung) buat mandi," tuturnya.

 

Editor : Aris S



Berita Terkait