Surabaya – Ratusan kepala keluarga (KK) di Dusun Nganjukan, Desa Karangsari, Kecamatan Sempu, Banyuwangi mengalami krisis air bersih akibat sumur mereka mengering.
Ada 100 KK di Dusun Nganjukan yang mengalami krisis air bersih dampak dari sumur mengering sehingga tidak bisa digunakan untuk kebutuhan memasak dan cuci.
Baca juga: Jelang Latihan Puncak Keris Woomera 2024, Alutsista Australia Tiba
Seperti yang diutarakan Kusniah (34), bila sejumlah sumur yang masih mengalir kondisinya cukup memprihatinkan. Airnya keruh dan berbau tak layak digunakan kebutuhan air minum. Sebabnya, warga mengandalkan pasokan air bersih dari PDAM.
Baca juga: TNI AL dan RAN Perkuat Sinergi dalam Latihan Keris Woomera 2024
"Demi menjaga kebutuhan keluarganya dia terpaksa menggunakan air sungai. Jarak yang ditempuh pun cukup jauh, untuk menuju titik kali sentrail, yang menempuh jarak tiga kilo meter. Kondisi ini menurutnya sudah terjadi sejak september lalu", ujar Kusniah.
Kekeringan ini tak hanya berdampak bagi warga, namun kelangsungan hidup hewan ternak milik warga sekitar. Untuk ayam potong misalnya, pemilik yang kebetulan tetangganya bahkan terpaksa membeli air tangki dengan harga Rp 300 ribu per 7000 liter agar ayam mereka tidak mati kehausan.
Baca juga: Jagal Banyuwangi Curi Empat Ekor Kambing Tetangga
Sementara itu pihak BPBD Banyuwangi melalui tim reaksi cepat (TRC) belum menerima laporan adanya warga dusun Nganjukan yang terkena dampak kekeringan. Pihaknya pun akan meninjau titik kekeringan di dusun tersebut.
Editor : Aris S