Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Dampak Gagal Panen, Harga Cabai di Probolinggo Meroket

Dampak Gagal Panen, Harga Cabai di Probolinggo Meroket © mili.id

Suprayitno Busri, petani cabai asal Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo.(M Ahsan/mili.id)

Probolinggo - Sejak 2 pekan terakhir, harga cabai di pasar tradisional di Kota Probolinggo mencapai harga Rp 70 ribu perkilogram. Meroketnya harga cabai rawit ini, salah satu faktornya lantaran banyak cabai rusak sehingga para petani cabai gagal panen.

Rusaknya tanaman cabai rawit petani, dampak kemarau di kota maupun Kabupaten Probolinggo berkepanjangan hingga berimbas ke tanaman yang mudah terserang virus thrips. Hal ini kemudian, membuat petani memasang harga mulai Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu perkilogram.

Baca juga: Persewangi Benarkan Syamsudin Batola Meninggal di Tol Pasuruan - Probolinggo

Suprayitno Busri, petani cabai asal Kelurahan Sumber Wetan, Kecamatan Kedopok, Kota Probolinggo mengatakan, jika dampak kemarau berkepanjangan membuat tanamannya sangat mudah diserang virus thrips tabaci dan virus gemini.

"Virus ini biasanya menyerang daun muda tanaman cabai sehingga tidak mengembang dan menjadi kuning. Terlebih lagi kemarau berkepanjangan kali ini yang membuat sawah sulit terairi karena sumber air banyak yang mengering," kata Busri saat ditemui di sawahnya, Selasa (31/10/2023).

Baca juga: Kecelakaan di Tol Pasuruan Probolinggo, Pelatih Persewangi Tewas

Karena gagal panen, masih menurut Busri, membuat stok cabai di pasaran makin hari makin menipis tak ayal harga cabai meroket tinggi. Sehingga untuk saat ini untuk dijual kepada pedagang, diungkapkan Busri, biasanya dari petani dijual dengan harga Rp 55 ribu sampai Rp 60 ribu perkilogram dan harga di pasaran biasanya dijual lebih tinggi.

"Ya memang setiap stoknya menipis harganya terus meroket dan harga ini sudah sekitar 2 mingguan belakangan ini. Kalau sudah musim kemarau panjang seperti sekarang, kualitas cabai juga tidak sebagus biasanya," ungkap Busri.

Baca juga: Ban Meledak, Truk Bermuatan Kertas Terguling di Tol Paspro

Sementara Muhammad Rizal, salah satu pedagang bahan pokok di pasar Semampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo membenarkan harga cabai rawit yang meroket dalam beberapa pekan terakhir.

"Stok tidak melimpah seperti biasanya dan kualitas cabai juga tidak bagus sekarang. Untuk harganya sekarang ada yang menjual di harga Rp 70 ribu sampai Rp 75 ribu perkilogram. Permasalahannya memang kemarau dan gagal panen," tutur pemuda asal Kecamatan Krejengan itu.

Editor : Aris S



Berita Terkait