Wawali Armuji sambangi sekelompok masyarakat Surabaya yang menginginkan Hari Pahlawan sebagai hari libur nasional/Foto/Mili
Mili.id - Tuntutan sekelompok masyarakat Surabaya untuk menjadikan Hari Pahlawan, Sepuluh November sebagai hari libur nasional terus berlanjut.
Kali ini aksi mereka dilakukan di Jalan Tunjungan Surabaya, dengan menggelar main biola selama 45 jam dengan membentangkan poster yang berisi seruan 'Menuju 10 November sebagai hari libur nasioanal'.
Baca juga: Armuji : Permintaan Maaf Diterima, Proses Hukum Terus Berjalan
Arul Lamandau selaku korlap aksi menyatakan bahwa selama ini 10 November hanya diperingati sebagai Hari Pahlawan.
"Jadi hari 10 November selama ini hanya diperingati sebagai hari pahlawan, hari nasioanal, bukan sebagai hari libur nasional." Tegas Arul Lamandau, Selasa (9/11)
Ia mengaku memperjuangkan 10 November sebagai hari libur nasional agar masyarakat khususnya warga Surabaya bisa khidmat ketika memperingati hari tersebut.
"Kalau aktivitasnya (warga) masih kerja, maka mereka akan lupa, ini ada peristiwa apa?" tegas dia.
Aksi menuntut agar Hari Pahlawan Sepuluh November dijadikan hari libur nasional dihadiri Wawali Surabaya, Armuji.
Baca juga: Pelapor Wawali Armuji Buka Suara: Minta Maaf Buat Gaduh Surabaya, Bantah Tahan Ijazah
Ia mengapresiasi aksi mereka dan menyebutnya bagian dari inovasi, dengan memainkan musik.
"Dan (ini) menjadi suatu ukuran." ungkap Armuji
Artinya lanjut dia, bilamana nantinya Jalan Tunjungan ini bisa dibuka dan mereka para seniman bisa menampilkan kreasinya masing masing. Ia menilai sebagai hal yang luar biasa.
"Ini luar biasa enggak kalah sama luar negeri."
Baca juga: Ketika Wawali Surabaya Armuji Dilaporkan Pengusaha ke Polda Jatim
"Ini yang kita harapkan, iki Suroboyo rek. Pokoke di getno, ngono lho..." kata Wawali memberi dukungan.
Terkait Jalan Tujungan, sebagaimana yang disinggung Armuji, Arul sangat mengapresiasi hal itu, menurutnya sudah saatnya Surabaya berubah.
"Saya mengapresasi apa yang diberikan pemerintah Surabaya." pungkas Arul
Editor : Redaksi