Surabaya - Tiga dosen Fakultas Farmasi Universitas Surabaya (Ubaya) membuat inovasi sediaan gel dari daun sendok. Gel ini bermanfaat sebagai terapi pendamping untuk luka kaki pasien diabetes.
Ketiga dosen itu adalah apt. Kartini, apt. Endang Wahyu Fitriani, serta apt. Ridho Islamie. Inovasi itu didemonstrasikan di Laboratorium Fakultas Farmasi, Kampus Ubaya Tenggilis, Surabaya, Jumat (3/11/2023).
Baca juga: 7 Oktober 43 Tahun Lalu, Bung Tomo Meninggal Dunia
Ketua tim, Kartini menyebut, inisiasi dari pembuatan gel daun sendok dilatarbelakangi meningkatnya prevalensi penyakit diabetes di seluruh dunia termasuk Indonesia.
Penyakit diabetes menimbulkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah luka kaki. Namun, standar perawatan luka kaki diabetes yang selama ini dilakukan di klinis menyisakan banyak pertanyaan terkait efektivitas, keamanan, dan biaya yang cukup tinggi.
"Oleh karena itu kami mengupayakan invensi ini sebagai alternatif terapi pendamping luka kaki diabetes yang diharapkan lebih aman, efektif, dan lebih ekonomis," jelasnya.
Daun sendok atau Plantago major dipilih sebagai bahan aktif karena mengandung asam ursolat, asam oleanolat, dan aukubin. Selain itu, juga mudah didapat karena merupakan tanaman liar serta dapat dibudidayakan dengan mudah.
Baca juga: Bubarkan Balap Liar, Polisi Surabaya Amankan Puluhan Motor
"Gel ini memiliki keunggulan yaitu dapat meningkatkan proliferasi atau pertumbuhan sel, meningkatkan migrasi sel, serta menghambat sekresi nitrite oxide. Hal ini berguna untuk mempercepat penutupan luka," ujar Kartini.
Proses pembuatan gel itu dimulai dengan mengeringkan daun sendok lalu dibuat serbuk simplisia menggunakan blender. Kemudian, serbuk daun sendok diekstraksi menggunakan cairan etanol dan disaring.
"Hasil saringannya dipekatkan menggunakan alat rotavapour dan waterbath hingga mengental dan dicampur dengan bahan-bahan basis gel. Setelah sudah siap, gel ditaruh dalam wadah," bebernya.
Baca juga: Mantan Anggota DPRD Bangkalan Edarkan Sabu, Disergap di Rumah Istri
Kartini menambahkan, inovasi ini telah mendapatkan sertifikat hak paten dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
"Harapan kami dari adanya invensi ini adalah dapat menurunkan komplikasi penyakit diabetes terutama luka kaki diabetes. Selain itu, melalui inovasi ini kami dapat turut serta meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes," pungkasnya.
Editor : Narendra Bakrie