Tes urine dilakukan BNN Kota Surabaya saat razia klub malam (Foto: BNN Kota Surabaya for mili.id)
Surabaya - Tim gabugan dari Satpol PP, BNN, Dinsos, Polrestabes Surabaya, Disnaker serta TNI merazia sejumlah klub malam hingga kafe di kota setempat, Sabtu (4/11/2023) malam hingga Minggu (5/11/2023) dini hari.
"Benar, semalam hingga Minggu dini hari, kami BNN Kota Surabaya bersama jajaran TNI/Polri dan pemkot melakukan razia ke klub malam hingga ke kafe-kafe. Dan hasilnya ada 7 orang yang positif metafetamin dan amfetamin," jelas Kasi Humas BNNK Surabaya, Dr Singgih Widi Pratomo, Minggu (5/11/2023).
Baca juga: Identitas Pria Tewas Diduga Bunuh Diri di Tunjungan Plaza Surabaya Terungkap
Singgih menjelaskan, 7 orang yang positif narkoba itu didapat dari klub malam New Paradise Executive Club Jalan Embong Malang 34, Surabaya.
"Jadi ada ratusan orang yang kami lakukan tes urine, mulai dari pengunjung hingga wanita penghibur. Nah, kemudian hasilnya 7 orang yang positif metafetamin dan amfetamin ini," jelasnya.
Singgih menyebut, 7 orang tersebut terdiri dari 4 pengunjung laki-laki dan 3 wanita penghibur atau LC yang saat itu menemani tamu. Setelah terbukti, mereka langsung dibawa ke kantor BNN Kota Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Satpol PP untuk para pengunjung yang tidak memiliki KTP. Untuk penyalahgunaan narkoba, kami akan melakukan pendalaman," papar dia.
Baca juga: Sambut Libur Waisak, Pelindo Regional 3 Siapkan Buffer Area hingga Layanan Digital
Singgih menambahkan, selain di klub malam tersebut, tim gabungan juga merazia kafe di Jalan Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya.
Di tempat itu, petugas tidak menemukan pengunjung maupun karyawan yang positif narkoba. Namun petugas menemukan tiga pengunjung yang masih di bawah umur.
"Untuk anak yang di bawah umur ada tiga. Diamankan sama teman-teman Satpol PP," katanya.
Baca juga: 3 Fakta Menarik Usai Persebaya Ditahan Imbang Semen Padang
Sementara Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M Fikser membenarkan adanya temuan tersebut. Saat ini, ketiga anak di bawah umur itu tengah didata lebih lanjut.
"Kami amankan 11 orang. 9 tidak membawa KTP, tiga adalah pengunjung yang belum cukup umur," ungkap Fikser.
Editor : Narendra Bakrie