Surabaya - Samhari, Ketua RW 06 di Kelurahan Kapas Madya Baru, Surabaya sangat mendukung bila diskotik Phoenix Club dapat ditutup permanen lantaran insiden terakhir orang ditusuk hingga tewas di Phoenix Club, Minggu (5/11) lalu.
Samhari mengatakan, kerusuhan serupa juga pernah tejadi tepat di beberapa tahun silam, 3 sampai 4 kali.
Baca juga: Eri Cahyadi Buka Kejuaraan Basket antar SMA/SMK Seluruh Surabaya
"Ada 3 sampai 4 kali kerusuhan serupa. Sejak 6 tahun yang lalu saat Phoenix Club didirikan," kata Samhari ditemui di rumahnya, Rabu (8/11/2023).
Ia menambahkan, kerusuhan terkait pengunjung yang meninggal sekitar 2020 lalu merupakan pria asal Gresik. Volume musik yang dikeluhkan warga, penggerebekan narkoba yang terjadi di Phoenix Club beberapa tahun lalu.
Berangkat dari situ, lanjut Samhari, dirinya tak segan untuk lantang mengatakan setuju 1000 persen. Tatkala ia diajak berunding, mengenai Phoenix Club ini tetap dibiarkan buka ataupun ditutup permanen.
"Kalau pribadi Samhari ini berharap dan setuju dengan 1000 persen kalau Phoenix Club ditutup, atau diganti dengan usaha-usaha lain," katanya.
Baca juga: 8 Orang Komplotan Begal di Surabaya Diberangus, 6 Masih Anak-anak
Menurutnya, kabar burung Phoenix Club tutup itu sudah ada sejak dulu. Serta kabar itu kembali muncul tahun ini, dimana akan segera tutup di akhir 2023.
"Sebetulnya sudah ada omongan kabar bahwa Phoenix Club ini akan tutup, di Desember 2023 tahun ini. Tetapi, kami juga tidak tahu jelasnya gimana," ungkapan.
Banyak faktor yang menyebabkan Phoenik ini ditutup. Antara lain sepinya pengunjung, serta dinilai meresahkan masyarakat sekitar perihal volume suara di tengah malam, dan seringnya kerusuhan.
Baca juga: WN Turki Bobol Apartemen Kekasih di Surabaya, Curi Uang Hingga Jam Tangan Mewah
Kendati setuju 1000 persen, lanjut Samhari, ia tetap mempertimbangkan hubungan antara si penadah rejeki. Katanya, dia bisa menoleransi Phoenix ini tetap buka, asalkan syarat kondusif ini terpenuhi.
"Asalkan bisa saling mengerti dan menghargai warga tidak timbulkan kerusuhan kami boleh - boleh saja. Tetapi, kalau pun ini nanti tetap menimbulkan berbagai masalah dan keresahan, tentu warga sendirilah yang akan ambil tindakan," tutupnya
Editor : Achmad S