Harga Cabai Meroket, Pemkot Mojokerto Gelar Operasi Pasar Hingga Sepekan

Harga Cabai Meroket, Pemkot Mojokerto Gelar Operasi Pasar Hingga Sepekan © mili.id

Warga berburu cabai rawit di operasi pasar yang digelar di Pasar Ketidur, Rabu (8/11/2023). (Foto:Nana/mili.id)

Mojokerto - Harga cabai rawit sepekan terakhir di Kota Mojokerto meroket hingga Rp 70.000 per kilogram. Melihat perkembangan harga cabai yang naik signifikan ini membuat Diskoupkmperindag gencar melaksanakan operasi pasar.

Kali ini, pemkot menggelar operasi pasar cabai di Pasar Ketidur sejak pukul 09.00 - 10.00 WIB pada Rabu (8/11/2023) dan Kamis (9/11/2023) esok. Selanjutnya direncanakan tujuh hari di Lapangan Surodinawan.

Baca juga: Pria Batu Jual Istri Layanani Threesome di Mojokerto Demi Beli Kue Ulang Tahun Anak

"Untuk mengantisipasi kenaikan harga dan memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Mojokerto, kami melakukan upaya salah satunya operasi cabai ini dengan harga lebih rendah dari harga pasar," ujar Kabid Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto Heri Setiyawan.

Cabai rawit yang diperoleh dari petani-petani kecil di Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto itu dikemas dengan kresek ukuran 1/4 kilogram dan dijual di bawah harga pasaran. Bahkan, masyarakat bisa membeli bahan bumbu dapur ini sesuai dengan kebutuhan masing-masing selama stok yang disediakan Diskopukmperindag masih tersedia.

"Kita bungkusnya perempatan, seperempat kilogram Rp 14.000. Tapi pembelian bisa sesuai kebutuhan warga, boleh beli 1 kilogram atau lebih. Menyesuaikan, selama stok di kami masih ada," jelas Heri.

Baca juga: Hindari Pemotor Jatuh, Ekor Truk Gandeng Nyaris Tercebur Sungai Brantas Mojokerto

Operasi pasar cabai ini, lanjut Heri, tak hanya digelar dua hari saja. Namun, bakal digelar saat Pekan Budaya Mojopahit (PBM) selama tujuh hari berturut dengan stok cabai perhari mencapai 50 kilogram. Yakni, 10 sampai 16 November 2023 di lapangan Surodinawan.

"Untuk kuota hari ini, memang kami hari pertama ini ada kesulitan mencari barang baru ada 25 kg. Tapi nanti diacara pekan budaya tanggal 10 sampai 16 per hari rencana akan disediakan 50 kg per hari dengan kemasan yang tetap seperempat kilo," imbuh Heri.

Salah satu warga yang datang ke Pasar Ketidur, Indah mengaku, terbantu dengan adanya operasi pasar cabai seharga Rp 14.000 per 1/4 kilogram ini. Ditengah-tengah meroketnya harga cabai rawit sejak tiga pekan terakhir. Ia bahkan membeli tiga kantong kresek untuk dikonsumsi pribadi dan tetangganya.

Baca juga: Petani di Mojokerto Ditemukan Tewas dalam Lahan Bekas Tebu Miliknya yang Terbakar

"Yah ini buat tetangga, buat teman yang nitip juga. Mumpung murah cuman Rp 14.000 per 1/4 kilogram. Kalau di pasar sampai Rp 18.000. kita kan jadi keberatan buat beli," pungkas Indah.

Memang untuk harga komoditas cabai ini mengalami kenaikan di seluruh wilayah Indonesia. Di Surabaya mencapai Rp 80.000 perkilogram, bahkan di Yogyakarta cabai rawit mencapai Rp 100.000 perkilogram.

Editor : Aris S



Berita Terkait