Cara Lapas I Surabaya Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Binaan Pecandu Narkoba

Cara Lapas I Surabaya Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Binaan Pecandu Narkoba © mili.id

Lapas I Surabaya Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Binaan Pecandu Narkoba dengan Rehabilitasi (Foto: Kanwil Kemenkumham Jatim)

Surabaya - Kanwil Kemenkumham Jatim berperan aktif dalam meningkatkan kualitas hidup warga binaan yang terjerat kasus penyalahgunaan narkoba. Salah satunya dengan program rehabilitasi sosial di Lapas I Surabaya.

"Selama tiga tahun terakhir, total ada 620 warga binaan di Lapas Surabaya yang telah mengikuti program rehabilitasi sosial," sebut Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Bayi Laki-laki Ditemukan Depan Panti Asuhan Imanuel Surabaya

Heni mencatat ada sebanyak 60 persen penghuni lapas dan rutan adalah kasus narkotika. Dengan sebagian besar dari mereka adalah pengguna, bukan pengedar.

"Sehingga program rehabilitasi ini menjadi langkah penting dalam upaya menekan angka kecanduan terhadap narkoba," jelasnya.

Heni menekankan pentingnya kerja sama antar instansi untuk menyukseskan program rehabilitasi ini. Dia menyadari bahwa para warga binaan bukanlah orang jahat, melainkan mereka yang tersesat.

"Menjadi tanggung jawab bersama untuk membimbing mereka kembali ke jalan yang benar," tuturnya.

Baca juga: Indonesia Tahan Imbang Australia

Sementara Kalapas Surabaya, Jayanta menambahkan bahwa sejak membuka Program Rehabilitasi Sosial pada 2021, Lapas I Surabaya telah menggandeng tiga yayasan rehabilitasi. Tujuannya agar program rehabilitasi bisa sesuai dengan standar yang ditentukan.

"Kami ingin program ini benar-benar menghasilkan perubahan perilaku dan meningkatkan kualitas hidup warga binaan sehingga bisa benar-benar lepas dari pengaruh buruk narkoba," ujarnya.

Baca juga: Unitomo dan RS Ubaya Tandatangani MoU Tridharma Perguruan Tinggi

Dari peserta yang ikut, seluruh peserta dari awal sampai akhir menyelesaikan program rehabilitasi dengan baik. Setiap program dilakukan selama 6 bulan.

"Untuk indikator keberhasilan terletak pada hasil assesment yang dilakukan, yaitu assemen awal, saat pertama kali program dijalankan, assesmen lanjutan (bulan ketiga) dan assesment akhir (bulan keenam)," tandas Jayanta.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait