Surabaya - Melihat kondisi politik Indonesia setelah putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK), Ganjar Pranowo menamai dirinya sebagai rakyat biasa, tercenung dan bertanya-tanya menanggapi hal tersebut.
Dalam video reels yang dibagikan melalui Instagramnya, terlihat di kompilasi video Gedung MK, Anwar Usman dan tangkapan layar berita tentang Putusan MK soal batasan usia capres dan cawapres.
Baca juga: Menikmati Nasi Krawu Khas Gresik Hj Suliha di Surabaya, Ini Lokasinya
Ganjar Pranowo mengatakan, ia mempertanyakan mengapa keputusan itu bisa lolos, serta bagaimana pertanggungjawaban kepada masyarakat Indonesia di mata hukum.
"Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan, saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu, yang menjadi pertimbangan dan dasar majelis kehormatan MK. Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah proses dengan pelanggaran etik berat, dapat begitu saja lolos. Apa ada bentuk pertanggungjawabannya kepada rakyat secara hukum?" Ungkap Ganjar dalam reelsnya yang terlihat memakai kemeja polos berwarna hitam.
"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara mengapa hukum tampak begitu menyilaukan, hingga menyakitkan mata. Sehingga kita, rakyat sulit sekali memahami cahayanya," tambah Ganjar.
Baca juga: Pangkoarmada II jadi Inspektur Upacara HUT Ke-79 TNI di Lapangan Makodam V/Brawijaya
Menurutnya, saat ini Ganjar berbicara sebagai warga melihat demokrasi dan keadilan yang sedang ingin dihancurkan.
Dalam update terbarunya, saat ini MKMK telah menyampaikan keputusannya yang menurut Ganjar, sebagai bukti bahwa lembaga tertinggi konstitusi masih menjunjung tinggi ruh demokrasi.
"Indonesia kita masih sangat panjang perjalanannya. Saya berharap masa depan Indonesia dapat dibangun dengan pondasi yang berdasar nilai nilai luhur bangsa. Tanpa tendensi apapun, yang mencederai demokrasi dan keadilan. Kita generasi yang ada saat ini, punya tanggung jawab sejarah, apakah kita akan mengorbankan sejarah panjang Indonesia ke depannya?" Harapnya.
Baca juga: Kasrem 084/Bhaskara Jaya Pimpin Upacara Peringatan HUT Ke-79 TNI
Ganjar akan memastikan sejarah, demokrasi dan keadilan selama mungkin, dan diam bukan sebuah pilihan.
"Jawaban saya tidak. Kita akan memastikan sejarah yang terang, memastikan demokrasi dan keadilan sampai selamanya. Diam bukan sebuah pilihan. Mimpi yang diimpikan sendirian, hanya akan menjadi mimpi. Mimpi yang diimpikan bersama adalah kenyataan," pungkasnya.
Editor : Aris S