Agar Antrean Penonton di Stadion GBT Tak Berdesakan, Dishub Surabaya Rekayasa Ulang

Agar Antrean Penonton di Stadion GBT Tak Berdesakan, Dishub Surabaya Rekayasa Ulang © mili.id

Antrean penonton Piala Dunia U-17 di Stadion GBT menunggu bus agar bisa pulang.(foto Rama Indra/mili.id)

Surabaya - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya akan lakukan rekayasa dan atur kembali alur perjalanan pulang para penonton Piala Dunia U-17 menggunakan shuttle bus, agar tidak ada lautan penonton yang berdesakan.

Kepala Dishub Tundjung Iswandaru, menjelaskan bahwa pihaknya akan mengaturnya lagi meski sudah diprediksi.

Baca juga: Eri Cahyadi Buka Kejuaraan Basket antar SMA/SMK Seluruh Surabaya

"Sebentar lagi akan kami rapatkan. Kemarin sudah diusulkan, tapi tidak bisa menahan penonton. Ternyata malah menghambat, semalam saya sudah memprediksi. Harusnya dihambat dikasih hiburan musik atau apa," jelas Tundjung, Sabtu, (11/10).

"Akan kita manage untuk tidak bercampur antara lautan manusia dan kedatangan bus," tambahnya.

Ia juga mengatakan pihaknya sudah mengetahui adanya tidak keseimbangan antara penonton dan jumlah bus yang telah disediakan.

"Jadi gini, kita sudah tau gak seimbang antara penonton dan bus yang disediakan pasti tidak seimbang. Pada berangkatnya bolak balik, orang mau sabar. Tapi, begitu pulang orang intinya mereka cepet kembali ke rumah. Waktunya kan bareng-bareng," kata dia.

Namun, keadaan penonton yang ingin kembali pulang dengan cepat dan rangkaian tamu VVIP lewat, semakin membuat keadaan memanas.

"Padahal kalo kita mau liat, saya sampai clear area pukul 22.00 menjadi pukul 02.00. Panjangnya rangkaian menambah juga kepadatan. Intinya orang sudah lelah mulai datang, cepat pulang, tidak mau lama-lama. Terus kemudian rangkaian itu lewat mulai presiden, menteri, VVIP pemain, keamanan. Orang semakin gak jalan-jalan, teriak-teriak," paparnya.

Diketahui kondisinya sebelum rangkaian lewat pihaknya telah mengeluarkan beberapa, tapi tetap terjebak karena tidak bisa lewat.

Baca juga: 8 Orang Komplotan Begal di Surabaya Diberangus, 6 Masih Anak-anak

"Begitu keluar, orang tidak sabaran. Tapi kan perlu proses kembali lagi ke sini, meski yang lain masuk tetapi tidak bisa masuk antrean dalam," paparnya.

Dia juga telah mencoba menarik semua feeder-feeder untuk menambah jumlah kendaraan pulang. Serta, meminta Local Organizing Comitte (LOC) agar menghambat tetapi tidak bisa.

"Saya mau koordinasi dengan Pak Kasat Lantas. Saya minta dari kemarin itu orang jangan dikeluarkan dulu. Ditahan dulu di perimeter. Nanti busnya yang pertama kita keluarkan bus jurusan a. A naik, terus b. Dalam situ sudah ada jurusannya, A B C gitu. Seperti geng way atau cone. Biar enak orang antre duluan masuk ke bus dan lapangan clear tidak banyak orang. Kemarin orang pada berjubel gedor-gedor. Saya minta tutup, jangan dibuka-buka di dalam," ungkapnya.

Rekayasa yang akan dicoba oleh pihaknya, lapangan harus clear dari penonton. Kemudian, saat bus datang, penonton keluar sesuai jurusan.

Baca juga: WN Turki Bobol Apartemen Kekasih di Surabaya, Curi Uang Hingga Jam Tangan Mewah

"Saya mau mencoba ini, kita lakukan rekayasa yang keluar lapangan. Artinya harus clear dari penonton. Bus datang, penonton keluar sesuai kemana. Bus 10, yang lain dihambat dulu. Nanti lagi yang yang lain masuk," aturnya.

Sehingga harapannya, ketika semua bus dalam sekali datang, jurusannya semua sudah ada. Para penonton pun tinggal masuk.

"Harapannya sekali datang sudah ada semua jurusan tinggl dimasukkan orang-orangnya," pungkasnya.

Kejadian penonton berjubel tersebut berakhir ditunjukkan dengan clear area sekitar pukul 22.00 WIB, dengan jumlah 160 shuttle bus.

Editor : Aris S



Berita Terkait