Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Cerita di Balik Berhentinya Rido Menjual Pentol, Usai Videonya Viral

Cerita di Balik Berhentinya Rido Menjual Pentol, Usai Videonya Viral © mili.id

Rido, bocah penjual pentol di Surabaya (Foto: Tangkapan layar video viral)

Surabaya - Rido, bocah penjual pentol di Surabaya yang sempat viral di media sosial (medsos) kini memilih untuk berhenti berjualan.

Bocah 11 tahun bernama lengkap Vernando Rido Wijaya itu sebelumnya berjualan di depan Kantor Kelurahan Putat Jaya Surabaya. Namun dia berhenti sejak 3 November 2023.

Baca juga: Kapolda Jatim Tunjuk Ayah Walikota Kediri Jadi Kasatreskrim Polrestabes Surabaya

Setelah video Rido viral, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A-PPKB) melakukan penjangkauan.

"Jadi anak ini (Rido), orangtuanya sudah berpisah. Anak ini tinggal bersama kakak, ayah kandung dan tantenya di Gadel Sari Tama, Tandes. Sementara ibu kandungnya tinggal di Malang," ujar Kepala DP3A-PPKB Kota Surabaya, Ida Widayanti saat dihubungi, Minggu (12/11/2023).

Ida menyampaikan bahwa Rido awalnya ingin mengikuti jejak kakaknya yang telah berjualan pentol terlebih dahulu. Rido ingin membantu keluarga, karena pekerjaan ayahnya sebagai kuli bangunan tidak menentu.

"Jadi kakaknya dulu yang berjualan pentol, kemudian Rido ikut-ikutan. Informasinya ada penjual (juragan) pentol ini yang memberdayakan anak-anak. Jadi anak-anak itu diajak berjualan pentol. Nah, karena kebutuhan, Rido ini mau-mau saja," ungkap dia.

Sejak berhenti berjualan, Rido kembali ingin fokus untuk mengenyam pendidikan di SDN Gadel II Surabaya.

DP3A-PPKB dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya pun memberikan pendampingan agar anak tersebut tidak lagi berjualan.

"Sejak kita dampingi 3 November kemarin, anak ini sudah berhenti jualan pentol. DP3A-PPKB dan Dinas Pendidikan juga menyampaikan ke anaknya agar tidak jualan dan anaknya mau sudah tidak jualan," papar Ida.

Baca juga: Kantor Baru UT Surabaya Diresmikan, Salut Pesantren Diluncurkan

Pemkot tidak hanya memberikan pendampingan psikologis. Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya juga memberikan intervensi kepada Harianto, ayah Rido, berupa pekerjaan.

"Karena basik bapaknya (Harianto) kuli bangunan, DPRKPP Surabaya menawarkan pekerjaan untuk ayah Rido," katanya.

Ida menyatakan, pada Senin (13/11/2023), ayah Rido sudah diarahkan ke Kantor Kelurahan Karangpoh dan DPRKPP Surabaya terkait dengan bantuan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) dan tawaran pekerjaan.

"Jadi selain pendampingan psikologis, Rutilahu dan tawaran pekerjaan untuk ayah Rido, Pemkot Surabaya juga memberikan intervensi terkait kebutuhan sekolah Rido," tuturnya.

Baca juga: Sejarah Penetapan Hari Jadi Kota Surabaya

Sebelumnya Rido mengaku pada Rabu, 01 November 2023 sekitar pukul 15.00 WIB, dia berangkat bersama tantenya menuju depan Kelurahan Putat Jaya untuk berjualan pentol.

"Nah, saat sedang menunggu gerobak datang, tante Rido mendapatkan kabar dari juragan pentol bahwa akan ada konten kreator yang akan meliput. Rido pun bersedia untuk dilakukan pembuatan video," jelas dia.

Sekitar pukul 16.00 WIB, juragan pentol mengantarkan gerobak jualan Rido dan mengonfirmasi kembali terkait pembuatan video bersama konten kreator. Lalu, pukul 19.00 WIB, konten kreator tersebut datang dan sempat berkomunikasi dengan tante Rido untuk pembuatan video.

"Jadi Rido ini mendapatkan tawaran sebagai penjual pentol dari tantenya. Nah, saat videonya viral, Rido mengaku dimarahi dan dilarang berjualan oleh ayahnya. Sehingga saat ini Rido memutuskan untuk tidak kembali berjualan," pungkasnya.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait