Surabaya – Pengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS) angkat bicara soal keluhan pengunjung terkait pelayanan parkir, yang viral di media sosial (medsos).
Menurut Pengelola KBS, praktik itu merupakan pungutan liar (pungli), dan telah dilaporkan ke pihak berwajib.
Baca juga: Dorong Transaksi Digital, BO BRI Tanjung Perak Surabaya Gelar Program Tunjungan Loop
"Hal itu sudah kami laporkan ke pihak berwajib Pemkot Surabaya," terang Humas KBS, Lintang Ratri saat dikonfirmasi mili.id Senin (13/11/2023).
Sebelum itu, salah seorang pengunjung di KBS mengunggah aksi pungli dan premanisme terkait parkir yang menimpa dirinya. Keluhan itu diunggah melalui akun TikTok @Rogue Hokky, pada Jumat (10/11/2023) lalu.
Dirinya menyebut telah didatangi dan dipaksa untuk parkir di luar area KBS dengan tarif yang begitu mahal, oleh dua oknum pria tak dikenal.
"Kejadiannya ini di luar area KBS. Kami selesai melayangkan aduan ke pihak Dishub Surabaya untuk menertibkan. Terlebih, KBS di sini sudah menyediakan dua lokasi parkir resmi," tegas Lintang.
Baca juga: Kronologi hingga Pelaku Pembunuhan Wanita di Hotel Double Tree Surabaya
Menurut Lintang, dua tempat parkir KBS itu berada di sisi barat dan kedua ada di TIJ tepatnya di Terminal Wonokromo.
Lintang mengimbau kepada para pengunjung KBS supaya memarkirkan kendaraannya di kantung parkir resmi, yang telah sediakan KBS
Apabila parkir barat KBS penuh, lanjut Lintang, pengunjung diimbau untuk memutar kendaraan, parkir di TIJ terminal Wonokromo.
Baca juga: Wacana MBG Pakai Dana Zakat, Dosen FAI Surabaya: Perlu Evaluasi Teologis dan Hukum
"Sekuriti telah kami tempatkan di lokasi lokasi parkir, di mana sekuriti tersebut bisa melayani dan memandu para pengunjung KBS saat tiba di lokasi parkir," jelasnya.
"Dan ketika parkir di dekat KBS ini penuh, kami sudah memasang rambu petunjuk jalan yang mengarahkan pengunjung kearah parkir TIJ," tambah Lintang.
Kendati demikian, Lintang mengaku pihaknya juga resah dengan adanya oknum oknum pembalak pungutan parkir liar yang mengakar di lingkungan kerjanya tersebut.
Editor : Narendra Bakrie