Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Pesantren Raudlatul Mutaallimin di Kota Probolinggo Panen Tiga Varietas Bawang Merah

Pesantren Raudlatul Mutaallimin di Kota Probolinggo Panen Tiga Varietas Bawang Merah © mili.id

Pesantren Raudlatul Mutaallimin di Kota Probolinggo Panen Tiga Varietas Bawang Merah. (Fades/mili.id)

Probolinggo - Pesantren Raudlatul Mutaallimin, Kelurahan/Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo mampu memanen bawang merah dengan kualitas dan kuantitas unggul. Ada 3 macam bawang merah yang berhasil dipanen, di antaranya Super Pilips, Batu Ijo Nganjuk dan Batu Lokal.

Sekda Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengatakan, jika hasil dari ketiga varietas bawang merah tersebut sangat cukup memuaskan, terlebih sebelum panen, bawang merah tersebut tanpa ada gangguan hama dan virus tanaman berbahaya sehingga hasilnya berkualitas.

Baca juga: Satlantas Polres Probolinggo Kota Beri Hadiah Pengguna Jalan

"Apresiasi dari kami dalam upaya Pesantren Raudlatul Muta'allimien dalam mengembangkan sektor pertanian," kata Ninik juga hadir dan menerima secara simbolis hasil panen bawang merah Pesantren Raudlatul Mutaallimin, Selasa (14/11/2023).

Keberhasilan pesantren tersebut, menurut Ninik dapat menjadi replikasi untuk 33 pesantren di Kota Probolinggo. Sebab, jika sektor pertanian dalam pesantren unggul, dapat membantu pemerintah dalam menekan angka inflasi dari kenaikan harga komoditi pertanian.

"Ponpes ini punya andil besar untuk Pemerintah Kota Probolinggo khususnya, harapannya dari pesantren-pesantren yang lain bisa mereplikasi dari varietas bawang merah ini," ungkapnya Ninik.

Baca juga: Polres Probolinggo Kota Gelar Operasi Keselamatan Semeru 2025

Sementara Asisten Direktur Departemen Ekonomi Keuangan Syari'ah Bank Indonesia (BI), Yason Taufik Akbar, mengatakan dari varietas bawang merah itu, jenis Batu Ijo Nganjuk memiliki tingkat kuantitas tinggi yang kalau disetarakan lahan satu haktare bisa mencapai 11 ton.

"Untuk menekan inflasi kan tidak dari segi produksi saja, nanti juga akan diamati apakah jenis ini diterima pasar atau tidak, kalau ditolak maka kami (BI) bersama Universitas Brawijaya Malang akan meneliti kembali," ujarnya.

Dalam penelitian itu nantinya, untuk mengetahui apakah akan meninggikan kuantitas bawang merah Batu Probolinggo atau mengembangkan kualitas bawang merah Batu Ijo Nganjuk. "Sehingga setara dengan kualitas kebutuhan pasar," tutur Yason.

Baca juga: Polres Probolinggo Kota Gelar Latihan Pra Operasi Keselamatan Semeru 2025

Sementara Ketua Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) Wilayah Jawa Timur, KH. Faiz mengatakan, pesantren telah melakukan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), seperti varietas bawang dan cabai yang mudah terdampak inflasi.

"Pesantren melalui masyarakatnya santri, alumni, simpatisan dan masyarakat sekitar pesantren kita harapkan sinerginya, kemudian bahu membahu menggalakkan ketahanan pangan ini," pungkasnya.

Editor : Achmad S



Berita Terkait