Jombang - Akibat dihentikannya pelaksanaan pengecoran ruas jalan Mojoagung-Mojoduwur yang viral lantaran dirusak pengguna jalan, mulai kendaraan truk, sepeda motor dan bentor, kini menuai protes dari warga desa setempat.
Warga menilai dengan tidak dilanjutkannya proyek tersebut, konsidi jalan semakin semrawut dan kerap memunculkan korban kecelakaan.
Baca juga: Sedan Camry Terbalik di Tol Jomo Usai Oleng Tabrak Innova
Sadam Husen (28) warga Desa Dukuhmojo, Kecamatan Mojoagung mengatakan, warga setempat melakukan demo lantaran proyek pengecoran ini menimbulkan dampak bagi masyarakat sekitar.
"Ini hanya aspirasi warga dan masyarakat sekitar, karena warga ingin pengerjaan proyek ini dilakukan seusai SOP. Karena beberapa hari yang lalu proyek ini juga memakan korban, ada kecelakaan di sini," kata Sadam, Rabu 15 November 2023.
Ia pun menyebut penutupan proyek membuat warung pedagang jadi sepi. Padahal warga berharap agar proyek ini segera diselesaikan, sehingga jalan raya Mojoagung-Mojoduwur menjadi kayak untuk dilewati kendaraan.
"Ada masyarakat kita yang terdampak, ada yang warungnya jadi sepi karena proyek ini ditutup. Itu kan akhirnya perekonomian masyarakat jadi terganggu," ujar Sadam.
Ia pun menyebut bahwa selama proyek ini berlangsung, tidak ada kompensasi yang diterima warga dari pihak manapun, padahal warga yang ada disekitar proyek sangat terganggu ekonominya.
"Sampai saat ini tidak ada kompensasi sama sekali. Tidak ada konfirmasi dari pelaksana proyek. Seharusnya jika sesuai prosedur, maka proyek ini akan disosialisasikan ke Kecamatan, dan Desa, jadi masyarakat tidak tau, dan warga tidak ada yang mengerti soal adanya proyek ini," tuturnya.
Ia pun mengaku bingung, baru-baru ini bersebaran surat edaran di warga terkait penutupan total ruas jalan Mojoagung-Mojoduwur, mulai awal November hingga awal Desember.
Baca juga: Bledug Kesongo di Blora Kembali Muntahkan Lumpur
"Kurang lebih 20 Agustus, proyek ini. Dan baru 10 hari kemarin mulai ada surat edaran mengenai rencana penutupan jalan. Bahwa jalan ini akan ditutup total mulai 2 November sampai 2 Desember, tapi bisa kita lihat kalau proyek ini belum berjalan, dan gak tau apa bisa proyek ini selesai tepat waktunya," kata Sadam.
Ia berharap agar proyek pengecoran yang dilakukan Dinas PUPR Jombang, segera rampung dan warga tidak terganggu aktifitasnya.
"Ya semoga saja proyek ini bisa cepat selesai dengan lancar. Karena semua masyarakat baik Polsek, pemerintah Desa dan Kecamatan berharap agar jalan ini selesai," ujarnya.
Sementara itu, Muhtar Camat Mojoagung, berjanji akan memfasilitasi warga dan Dinas terkait agar permasalahan jalan cor ini bisa dicarikan solusinya.
Baca juga: Sidak Jalan, Anggota DPRD Temukan Truk Melebihi Tonase
"Yang jelas muspika Mojoagung akan memfasilitasi pertemuan warga dan pihak-pihak terkait sehingga bisa dicarikan solusinya. Besok kita akan adakan pertemuan di Kecamatan," tutur Muhtar.
"Paling tidak kita bisa ngasi masukan pada rekanan dan Dinas PUPR. Karena menurut warga tadi pekerjaan lambat, jadi mungkin bisa ditambah pekerjanya sehingga proyek cepat selesai," kata Muhtar.
Hal senada juga diungkapkan Kapolsek Mojoagung, Kompol Bambang Setyo Budi, membenarkan adanya kekesalan warga terkait adanya pembangunan jalan cor Mojoagung-Mojoduwur, yang pengerjaannya lambat, dan memunculkan lakalantas.
"Memang warga mengaku kesal, dan ada masyarakat yang jatuh. Tapi secara umum kondusif. Karena kita fasilitasi aspirasinya masyarakat," pungkasnya.
Editor : Achmad S