Surabaya - Lima orang komplotan pembobol tiga rumah di kawasan elite Surabaya akhirnya diringkus polisi.
Penangkapan terhadap 5 pelaku itu dilakukan Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Surabaya dipimpin Kanit AKP Jhoson Sianturi, Kasubnit Iptu Anggara Gilang dan Ipda Amiruddin.
Baca juga: Dosen UM Surabaya: Koin Jagat Kerentanan Digital, Tingginya Angka Pengangguran
"Komplotan ini tercatat telah beraksi di tiga lokasi di Surabaya dan satu TKP di Sidoarjo," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, Kamis (16/11/2023).
Kelima pelaku yang ditangkap adalah Brata, asal Palembang yang berperan menyewa mobil dan memberikan petunjuk jalan ke TKP. Pelaku kedua adalah Edi Iskandar asal Palembang, dengan peran sebagai eksekutor.
Lalu pelaku ketiga adalah Hendra, asal Palembang yang berperan sebagai ketua kelompok, yaitu membagi peran dan hasil kejahatan. Keempat Faisal Tanjung, asal Banyuasin, dengan peran sebagai driver.
Kemudian pelaku kelima yaitu Juni Alamsyah, asal Palembang, berperan sebagai eksekutor.
Baca juga: 7 Pengunjung Tempat Hiburan Malam Surabaya yang Positif Narkoba Direhabilitasi
"Kami masih kejar satu pelaku lain, yang sudah kami tetapkan dalam DPO. DPO ini berperan sebagai ketua kelompok," jelas Hendro.
Alumni Akpol 2005 ini menjelaskan, penangkapan awalnya dilakukan terhadap pelaku Brata dan Faizal Tanjung di Jalan Jambu 12 Blok E158 Pondok Candra, Waru, Sidoarjo.
"Berdasarkan dari keterangan kedua pelaku itu, kemudian Tim Resmob melakukan pengembangan hingga berhasil menangkap tiga pelaku lainnya," tambah Hendro.
Baca juga: Razia 3 Tempat Hiburan Malam Surabaya, Petugas Temukan 7 Orang Positif Narkoba
Ketiga pelaku yang ditangkap berikutnya adalah Hendra, Juni Alamsyah dan Edi Iskandar. Ketiganya disergap saat menginap di salah satu hotel di Sedati, Sidoarjo.
Dalam kasus ini, Tim Resmob juga menyita sejumlah barang bukti, yaitu 5 HP, 8 jam tangan, 2 kamera, 7 laptop, 2 tab, 10 tas, berbagai perhiasan, uang tunai dan peralatan yang dipakai pelaku saat beraksi, di antaranya gunting besi.
"Dalam beraksi, komplotan ini menggunakan mobil rental, mengganti nopol aslinya, dengan nopol palsu," pungkas Hendro.
Editor : Narendra Bakrie