Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Kodam V Brawijaya Ekspor Jagung Silase ke Korea Selatan

Kodam V Brawijaya Ekspor Jagung Silase ke Korea Selatan © mili.id

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf saat melepas jagung silase untuk diekspor ke Korea Selatan. (Kodam V Brawijaya for mili.id).

Surabaya - Kodam V Brawijaya melakukan ekspor untuk pertama kalinya ke Korea Selatan. Komoditi yang diekspor adalah Jagung Silase yang biasa digunakan untuk pakan hewan ternak.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengatakan bahwa jagung silase pertama kali dikembangkan oleh Kodim 0827 Sumenep. Dalam penanamannya, Babinsa Kodim 0872 Sumenep langsung memberikan pengawasan dan pelatihan kepada para para petani.

Baca juga: Pangdam V/Brawijaya Pantau Pelaksanaan Garjas Pamen Jajaran

Total lahan yang dikelola untuk ekspor jagung silase ke Korea Selatan ini adalah 129 hektar di wilayah Sumenep. Total pengiriman ekspor pertama jagung silase ke Korea Selatan sebesar 27 ton yang dibungkus kemasan jumbo pack 600 kilogram.

“Jadi di TNI AD, baru Kodam V Brawijaya yang bisa ekspor ke luar negeri. Tentu hal ini membanggakan untuk kita semua,” ujar Farid Makruf dalam acara pelepasan kontainer Ekspor Jagung Silase di Kodam V Brawijaya, Jumat (17/11/2023).

Dalam ekspor jagung silase ini, Kodam V Brawijaya bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep dan PT CKT agar tiap minggunya bisa melakukan pengiriman ke Korea Selatan. Farid menghimbau agar para Kodim di Jawa Timur bisa turut serta melakukan penanaman jagung silase ini.

Baca juga: Meriahkan HUT Ke-79 TNI, Kodam V/Brawijaya Peduli Kesehatan Rakyat

“Nantinya saya berharap bahwa penanaman jagung silase akan menjadi gerakan nasional. Sudah dibuktikan juga bahwa ternak yang makan jagung silase tumbuh dengan baik,” imbuh Farid.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi didampingi oleh Komandan Kodim (Dandim) 0827/Sumenep Letkol Czi Donny Pramudya Mahardi menjelaskan bahwa penemuan jagung silase sebagai pakan ternak ini merupakan terobosan yang sesuai dengan keinginan pemkab untuk membuat terobosan yang berpengaruh kepada sapi-sapi ternak yang jumlahnya banyak di Sumenep. Nantinya, Fauzi berharap agar Sumenep mempunyai ketahanan pangan yang bermanfaat untuk masyarakat.

Baca juga: Kaum Milenial Surabaya Bisa Makan Gratis Usai Nyoblos, Ini Syaratnya

“Ibarat rumah, penemuan ini (jagung silase) adalah pondasi kami untuk kedepannya Sumenep memiliki ketahanan pangan. Kami juga berharap dengan temuan ini Sumenep bisa swasembada pangan. Walaupun kami sadari banyak yang harus dikerjakan,” tutup Fauzi.

Dalam metode penanaman jagung silase ini, tanaman bisa tumbuh lebih cepat. Tanaman jagung hanya butuh waktu 80 hari agar bisa dipanen. Dengan teknik silase ini, hasil buah jagung digunakan untuk makanan pada umumnya. Sedangkan batang dan daunnya akan difermentasi untuk bahan makanan dari ternak.

Editor : Achmad S



Berita Terkait