Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto mengantisipasi musim hujan agar wilayahnya tidak tergenang banjir dengan memberishkan tujuh aliran sungai.
Dari tujuh aliran sungai, sudah dua sungai yang dilakukan pembersihan sejak dua pekan lalu hingga Jumat (17/11/2023). Yakni, Sungai Tribuana Tunggadewi dan Kali Sadar yang melintasi pemukiman warga.
Baca juga: Bawaslu Kota Mojokerto Teruskan Kasus Dugaan Pelanggaran Administrasi KPU
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari pun terlihat turun langsung bersama PLT DLH Amin Wachid bersama PUPR, dinkes, pramuka dan warga sekitarnya untuk membersihkan aliran Kali Sadar yang dipenuhi enceng gondok, sampah rumah tangga hingga popok.
Aksi ini merupakan aktualisasi pengaktifan kembali Prokasih (Program Kali Bersih) di pekan kedua dan ke empat sejak bulan Oktober 2023 lalu untuk menjaga kebersihan sungai yang sempat terhenti saat pandemi Covid-19.
"Ini setiap Jumat Minggu ke dua dan ke empat. Kita turun bersama, stakeholder dan unsur masyarakat untuk bebersih tujuh aliran sungai yang melintasi Kota Mojokerto," ujar Ning Ita.
Pembersihan ke tujuh aliran sungai besar ini akan dilaksanakan secara bergantian. Dimana kondisi sungai yang paling membutuhkan untuk lebih dulu dibersihkan menjadi prioritas Pemkot.
Lantaran, Ning Ita berharap, masyarakat bisa menjadikan air ini menjadi sumber kehidupan yang bersih, layak, dan jangan lagi dicemari oleh sampah-sampah utamanya popok bekas pakai.
Baca juga: Jembatan Kedungkudi Mojokerto Putus Diterjang Arus Sungai Sadar
"Sebab akan membawa dampak buruk bagi air kita, bagi lingkungan kita, bagi kehidupan kita disaat ini dan dimasa yang akan datang. Jadi bebaskan sungai kita dari sampah yang mencemari," ujarnya.
Masuknya musim hujan, Ning Ita mengingatkan masyarakat agar tidak lagi membuang sampah ke aliran sungai. Terlebih di Kota onde-onde ini sudah tersedia tempat Sampah pembuangan akhir, maupun pengelolaan Bank Sampah.
"Ayo jaga sungainya, jangan lagi buang sampah ke sungai. Termasuk popok bekas pakai, biar sungai kita bersih. Apalagi mulai masuk musim penghujan, jangan sampai menyebabkan banjir," jelasnya.
Baca juga: Langgar Netralitas ASN Pilkada, Seorang Kades di Mojokerto Dituntut Dua Bulan Penjara
Senada dengan Ning Ita, PLT DLH Kota Mojokerto Amin Wachid menambahkan, jika kegiatan bersih-bersih sungai ini tak lain untuk mengantisipasi masuknya musim penghujan.
Dimana kondisi sungai yang penuh sampah akan menyumbat pintu air, dan bisa menyebabkan banjir. Dua pekan ke depan aliran Sungai Tropodo akan menjadi sasaran pembersihan sampah.
"Tentunya aksi ini memang untuk antisipasi banjir karena memasuki musim penghujan. Namun, seharusnya masyarakat jangan lagi membuang sampah ke sungai. Biar sungai kita bersih, air juga dalam keadaan baik tak tercemar," pungkas
Editor : Achmad S