Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Penjelasan Polisi Soal Tembakan Gas Air Mata saat Kericuhan Suporter di Gresik

Penjelasan Polisi Soal Tembakan Gas Air Mata saat Kericuhan Suporter di Gresik © mili.id

Tangkapan layar video amatir kericuhan di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik

Gresik - Polisi menjelaskan meletusnya gas air mata dalam kericuhan suporter di luar Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Minggu (19/11/2023).

Kericuhan pecah usai tim tuan rumah Gresik United dibungkam tim tamu Deltras FC 1-2.

Baca juga: Simpan 45 Butir Ineks Superman, Pria Madura Disergap Polisi Surabaya di Hotel

Kasihumas Polres Gresik, Iptu Wiwit Mariyanto mengatakan, kericuhan terjadi karena suporter tim tuan rumah kecewa dengan hasil pertandingan.

Katanya, suporter Gresik United masuk koridor VIP dan memaksa bertemu official hingga terjadi kericuhan.

"Berawal dari kekalahan Gresik United melawan Deltras FC," ungkap Wiwit dikonfirmasi mili.id.

Menurutnya, kericuhan setelah pertandingan itu terjadi sekitar pukul 17.15 WIB dan berlangsung selama 15 menit.

"Di situ VIP kebetulan ada polisi yang berjaga, ditanya sama polisinya, enggak bisa," tambahnya.

Baca juga: Polda Jatim Ungkap Sindikat Curanmor, 11 Pelaku Ditangkap 1 Ditembak Mati

Dari situ polisi menyarankan kepada suporter untuk bisa menemui kru official tim di kantor Gresik United hari Senin (20/11/2023) besok. Namun suporter tetap bersikukuh untuk bertemu.

"Sampeyan mau ketemu official itu sekarang tidak bisa. Kalau besok mungkin bisa. Di situ tidak mau, serta pokoknya kepengen ketemu official," jelas Wiwit.

Tak lama berselang, kericuhan pun terjadi, ditandai dengan salah satu suporter yang memprovokasi, dan melempar batu ke arah polisi.

"Di situ ada yang melempar batu dari bawah. Di parkiran sepeda itu kan tepatnya batu-batuan, dilemparlah batu dari bawah itu," papar Wiwit.

Baca juga: Gresik United Degradasi ke Liga 3, Presiden Klub Minta Maaf

Pelemparan batu dari suporter membuat situasi semakin tidak kondusif. Aparat kalah jumlah dengan suporter kemudian melakukan tindakan tegas terukur, yaitu menembakkan gas air mata.

"Ini kalau kita bertahan terus, jumlah personelnya kalah dengan penonton beringas yang seperti itu. Akhirnya diberikan tindakan terukur itu tadi, tembakan gas air mata," pungkas Wiwit.

Dalam kericuhan ini, sejumlah suporter dilarikan ke Rumah Sakit Ibnu Sina Gresik. Sedangkan dari kepolisian, Wiwit menyebut ada 6 anggota yang terluka akibat lemparan batu, termasuk KabagOps Polres Gresik.

Editor : Narendra Bakrie



Berita Terkait