Surabaya - Satu dari 11 warga Surabaya yang tewas dalam kecelakaan maut kereta api tabrak mobil Elf di Lumajang, telah dimakamkan, Senin (20/11/23) siang.
Salah satu korban itu adalah Maria Anna (58), warga Jalan Banyu Urip Wetan, Surabaya. Suasana haru menyelimuti rumah Anna.
Baca juga: Hendak Cari Makan, Motor Pemuda Surabaya Dirampas Komplotan Perampok Jalanan
Anak pertama Anna, Rizal mengatakan, dirinya ingat betul permintaan ibunya, sebelum ibunya berangkat healing bersama teman-teman SMA nya dulu. Dia tidak menyangka jika pesan itu menjadi yang terakhir untuknya.
Pesan Anna yang paling diingat Rizal adalah keinginan ibunya itu untuk membeli komputer, melengkapi perangkat dalam berdagang perabotan dapur.
"Mama sebelumnya sempat bilang, ingin beli komputer untuk edit dan nyetok barang dagangan. Katanya sudah capek melakukan pembukuan manual," tutur Rizal di rumah duka.
Keluarga salah satu korban kecelakaan maut di Lumajang
Rizal menyebut bahwa mamanya merupakan sosok wanita yang penyayang terhadap keluarga, sabar, dan baik. Mamanya adalah sosok ibu tangguh, serta pekerja keras.
"Sebelum berangkat, mama pamit ke keluarga, ke saya juga, dalam rangka akan liburan healing. Rekreasi, bareng teman - teman SMA," jelasnya.
Baca juga: 7 Oktober 43 Tahun Lalu, Bung Tomo Meninggal Dunia
"Mama saat itu memakai seragam berwarna kuning, sama kayak teman-temannya yang lainnya," imbuh Rizal.
Sementara tampak sahabat-sahabat Anna yang datang, tidak kuasa menahan tangis.
"Kami merasa sangat kehilangan. Anna sangat dekat dengan saya di SMP. Bahkan satu bangku sekolah dan satu kamar dengan saya," terang Yayak sabahat dekat korban.
Baca juga: Bubarkan Balap Liar, Polisi Surabaya Amankan Puluhan Motor
Menurut Yayak, Anna ini adalah sosok sahabat paling pengertian. Dia sangat baik dan dikenal periang suka liburan.
"Satu SMP, dengan saya di Emanuel Surabaya. Dia sangat baik, merasa kehilangan, sebab di bulan kemaren rekreasi bersama ke Bandung," tambahnya.
Jenazah Anna dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jarak, Surabaya.
Editor : Narendra Bakrie