Cikal Bakal Pesantren Besar di Jatim dari Bani Hadu dan Bani Ruham

© mili.id

Acara Haul dan Silaturrahim ke 19 Bani Hadu dan Bani Ruham (humas Ponpes Nurul Jadid)

Probolinggo - Banyak para ulama dan pendiri pondok pesantren (ponpes) besar di Jawa Timur yang memiliki garis keturunan dari Bani Hadu dan Bani Ruham. Kiai Hadu dan Kiai Ruham merupakan kakak-adik dan keturunan ke 31 dari Rasulallah Muhammad SAW.

Pondok pesantren besar di Jawa Timur yang didirikan dari Bani Hadu dan Bani Ruham di antaranya Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo. Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo. Ponpes Nurul Abror Al-Robbaniyin, Banyuwangi. Ponpes Nurul Islam.

Pondok Pesantren Walisongo, Situbondo. Ponpes Badridduja, Kraksaan, Probolinggo. Ponpes Sumber Bunga. Ponpes Al Masduqiyah. Pondok Pesantren An Nuqayah, Sumenep. Ponpes Sumber Payung, Pamekasan, dan pondok pesantren lainnya yang ada di Jatim.

"Beberapa pesantren di Madura, di tapal kuda (Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Jember, Lumajang, Banyuwangi, Bondowoso) terhubung di kekerabatan ini," ujar Kepala Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Selasa (21/11/2023).

Setiap tahun, Bani Hadu dan Bani Ruham menggelar acara rutin setiap tahunnya yakni Haul dan Silaturahmi. Pada tahun 2023 ini atau Haul & Silaturrahim ke 19 di gelar di Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, pada Minggu (19/11/2023).

"Acara Haul dan Silaturrahim ini rutin setiap tahun. Kebetulan pada tahun ini, Pesantren Nurul Jadid mendapatkan giliran," tuturnya.

Sekitar 3 ribu orang dari Bani Hadu dan Bani Ruham dari 500 kepala keluarga berkumpul di Ponpes Nurul Jadid.

Para habaib, masyayikh dan kiai besar dari keturuna Bani Ruham dan Bani Hadu hadir di acara tersebut, diantaranya, Pengasuh Ponpes Nurul Jadid KH Zuhri Zaini. Pengasuh Ponpes Walisongo, Situbondo, KHR Moh Kholil As'ad Syamsul Arifin. KH Fadlurrahman Zaini, KH Imamuddin Thoha, KH Muhyiddin Abdussomad, KH Achmad Azaim Ibrahimy, KH Imam Qusyairi Syam, KH Zainuri Sufyan.

Selaku shohibul bait dan shohibul hajat pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid KH. Moh. Zuhri Zaini menyampaikan pentingnya kebersamaan dalam sebuah keluarga untuk saling bersama dan berjamaah dalam menghadapi segala permasalahan.

“Sebab kalau kita berjalan hanya sendiri, itu katanya, kita bisa dimakan harimau. Jadi serigala itu memakan kambing yang menyendiri, jadi jika ada kambing seekor itu lemah, sedangkan jika banyak, harimau juga bisa takut, ini pentingnya berjamaah” ujar KH Zuhri Zaini saat memberikan sambutan di acara Haul dan Silaturrahim ke 19 Bani Hadu dan Bani Ruham di PP Nurul Jadid.

KH Hadu dan KH Ruham merupakan keturunan dari Nyai Nuri. Nyai Nuri merupakan keturunan ke 30 dari Rasulullah Muhammad Shallallahu'alaihi wasallam (SAW)

Dalam acara tersebut juga dijelaskan silsilah pendiri Ponpes Nurul Jadid Paiton Probolinggo, yang tersambung dengan kiai Ismail di Beng Koneng Madura, yang mempunyai tujuh anak yakni, Kiai Zainuddin, Kiai Mursaha, Kiai Mustofa, Kiai Fatoyah, Kiai Madhah/ Kolpoh, Kiai Mudharik dan Nyai Nur Sari.

Kiai Mudharik sendiri merupakan kakek Pendiri Ponpes Nurul Jadid KH. Zaini Mun’im dan Nyai Nur Sari adik dari Kiai Mudharik atau Kiai Mudrika merupakan istri dari Kiai Ruham.

“Kalau dicontohkan juga bisa seperti di Situbondo, Kiai Kholil As’ad bin As’ad bin Syamsul Arifin bin Nyai Nur Sari, jadi sama tiga pupuan karena Kiai Zaini dan Kiai As’ad dua pupuan sedangkan Kiai Abdul Mun’im dan Kiai Syamsul sepupuan” terang KH Miftahul Arifin Hasan saat menjabarkan silsilah di hadapan ribuan anggota keluarga Bani Hadu dan Bani Ruham.

Editor : Aris S



Berita Terkait