Surabaya - Gubernur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Samsat ATM QRIS, bersamaan dengan HUT ke-61 Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Jatim.
Peluncuran di Kantor Bapenda Jatim Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya pada Jumat (24/11/2023) itu, juga dihadiri Sekdaprov Adhy Karyono, Kepala Bappenda Bobby Soemiarsono, Dirlantas Polda Jatim Kombes Komarudin, Kepala Cabang PT. Jasa Raharja Thamrin Silalahi.
Baca juga: Kadinkes Jatim: HMPV Dapat Dicegah, namun Tetap Waspada bagi Kelompok Rentan
Kepala Bappenda Jatim, Bobby Soemiarsono Bobby menjelaskan, inovasi ini merupakan pengembangan Samsat 4.0 yang sejak awal sudah dilakukan, tetapi dengan bentuk yang berbeda.
"ATM QRIS terbaru ini dibangun sendiri oleh Unit Pengelolaan Bapenda. Software-nya, database termasuk alat-alatnya dibuat sendiri oleh tim samsat dan mesin ini tidak ada di pasaran. Khusus yang punya Bapenda Jatim," jelas Bobby dalam siaran pers yang diterima mili.id, Sabtu (25/11/2023).
Rencananya, mesin ATM QRIS ditempatkan di titik-titik yang banyak membutuhkan layanan, seperti kantor pos, minimarket dan kantor pemerintah di kabupaten dan kota.
"Tujuannya agar lebih tertib membayar pajak kendaraan bermotor," tambahnya.
Sementara pada kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengapresiasi kontribusi besar yang dilakukan Bapenda Jatim dalam berbagai sektor pembangunan di wilayahnya. Di mana, Bapenda Jatim memberikan kontribusi keuangan utamanya dalam peningkatan pendapatan daerah.
"Meningkatnya pendapatan daerah ini menjadi salah satu faktor utama dalam menyukseskan berbagai program pembangunan Jatim. Salah satunya di bidang pendidikan selama beberapa tahun terakhir ini," ucapnya.
Khofifah mengatakan, meningkatnya kualitas pendidikan di Jatim tidak lepas dari peran Bapenda Jatim yang telah mewujudkan program Khofifah-Emil melalui program Pendidikan Gratis dan Berkualitas (Tis-Tas).
Baca juga: Kakanwil Kemenkum & Pj Gubernur Jatim Bahas Kolaborasi dalam Program Strategis
"Saya ingin menyampaikan sumber utama untuk bisa memberikan dukungan kepada SMA, SMK dan SLB sampai menorehkan prestasi luar biasa, jantungnya atau sumber keuangan utamanya adalah di Bapenda," tegasnya.
Khofifah menambahkan, kontribusi di sektor pendidikan ini terlihat dari sangat banyaknya torehan prestasi. Selama empat tahun berturut-turut, Jatim menempati peringkat pertama di Indonesia untuk siswa terbanyak yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
"Dari empat jalur tersebut di bidang pendidikan sudah menunjukkan prestasi luar biasa dan kalau tidak didukung secara berkecukupan oleh Bapenda dari sisi keuangan, maka prestasinya tidak akan seperti ini," sebutnya.
Ke depan, Khofifah meminta kepada Bapenda Jatim sebagai jantungnya keuangan harus menyiapkan perencanaan ke depan yang lebih detail, akurat dan sistemik.
Sebab, ada keputusan dari Kementerian Keuangan yang akan berlaku Januari 2025 bahwa komposisi pendapatan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) berubah yang semula 70-30 untuk provinsi, kabupaten dan kota menjadi 34-66.
Baca juga: Kodam V Brawijaya Dukung Program Kementan Tingkatkan LTT di Jawa Timur
Artinya, pemasukan di Pemprov Jatim kemungkinan berkurang Rp4 triliun. Padahal, dengan jumlah Rp4,9 triliun disiapkan untuk penguatan layanan pendidikan dalam program Tis Tas.
"Ini serius dan saya sampaikan bahwa keberpihakan di layanan pendidikan sejak 2019 sudah memberikan hasil yang signifikan. Hasilnya Tahun 2019-2023 intervensi menghasilkan siswa SMA/SMK Jatim paling banyak diterima PTN di Indonesia," urai Khofifah.
Untuk diketahui, intensif pajak daerah per Agustus sampai 31 Oktober 2023 yang kebijakannya diberikan Gubernur Khofifah kepada masyarakat Jatim telah dimanfaatkan satu juta wajib pajak dengan potensi PKB senilai Rp938 miliar.
Sedangkan jumlah intensif pajak yang diterima masyarakat sebesar Rp111 miliar, sehingga penerimaan pajak daerah sebanyak Rp827 miliar.
Editor : Narendra Bakrie