Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Covid-19 Melandai, Jokowi Imbau Jajarannya Tetap Waspada

Covid-19 Melandai, Jokowi Imbau Jajarannya Tetap Waspada © mili.id

Presiden RI Joko Widodo

Mili.id - Kendati tren kasus harian Covid-19 mulai menurun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tetap meminta jajarannya tetap waspada menghadapi pandemi tersebut, utamanya menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Ia pun mengintruksikan sejumlah daerah harus tetap dimonitor secara ketat untuk menghindari terjadinya lonjakan kasus. 

Baca juga: Sukses Pelindo Regional 3 Layani Angkutan Nataru 2024/2025

“Bapak Presiden juga menekankan lima provinsi yang jumlah kasusnya sekarang sudah mulai melandai dan ada beberapa indikasi mulai ada kenaikan itu harus dimonitor secara ketat. Jadi lima-limanya adalah provinsi di Jawa,” ucap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, dalam keterangannya di Kantor Presiden, Jakarta, selepas rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin, 15 November 2021.

Budi menjelaskan Ratas juga dibahas terkait pembelajaran tatap muka (PTM). Presiden mengarahkan agar dilakukan surveilans yang ketat terhadap sekolah yang melakukan PTM sehingga apabila ada indikasi kasus dapat segera ditangani.

“Saya dengan Pak Nadiem akan segera melakukan konsolidasi. Rencananya mudah-mudahan minggu ini kita sudah bisa selesaikan bagaimana kita bisa tetap melakukan program tatap muka tapi dengan surveilans yang aktif dan yang lebih proaktif,” lanjutnya.

Sedangkan target vaksinasi 208 juta orang, Ia menjelaskan sebanyak 60 persen masyarakat mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama, 40 persen mendapatkan suntikan dosis lengkap.

Baca juga: Cara Menyemangati Anak agar Tak Malas Sekolah Usai Libur Panjang Nataru

Untuk akhir tahun, dia memperkirakan vaksinasi mencapai 290 sampai 300 juta suntikan dengan perkiraan 78 persen dari target populasi mendapatkan suntik dosis pertama dan 60 persen mendapatkan dosis lengkap. 

Menurutnya, angka ini melebihi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebesar 40 persen dosis lengkap.

Di samping itu, presiden meminta daerah memperhatikan masa berlaku vaksin sehingga tidak ada stok vaksin yang kedaluwarsa, “Kalau misalnya sudah dekat-dekat kedaluwarsa mungkin kita bisa mengalihkan ke provinsi-provinsi lain yang masih membutuhkan atau kita bisa alihkan ke TNI dan Polri,” tambah Budi.

Baca juga: Sukses PLN NP Menjaga Pasokan Listrik Selama Nataru di Indonesia

Untuk obat-obatan, Menkes berharap obat Molnupiravir dari produsen Merck, Amerika Serikat, dapat segera tiba di Indonesia. “Kami akan terus bekerja sama dengan BPOM untuk mengkaji alternatif obat ini,” ujarnya.

Dikatakan Kementerian Kesehatan juga terus mengkaji obat-obatan lain yang juga dapat mengurangi risiko orang dengan kasus konfirmasi masuk ke rumah sakit. 

Editor : Redaksi



Berita Terkait