Untag Surabaya Dipercaya Jadi Tuan Rumah EJU 2021

Mili.id - Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya dipercaya kembali menjadi tuan rumah Examination for Japanese University (EJU). 

Acara tersebut diselenggarakan Japan Student Service Organization (JASSO) bekerjasama dengan International Multicultural (I’Mc) Center Surabaya. 

Baca juga: Untag Surabaya Gelar Lomba Lukis dan Sketsa Tembok Koblen Berhadiah Beasiswa Penuh

“Untag Surabaya sudah dipercaya memiliki ruangan yang sesuai dengan persyaratan dari prokes yang diminta oleh Pemerintah Jepang, sebagaimana kita tahu Pemerintah Jepang sangat detail dan memperhatikan sekali tentang keamanan serta kenyamanan dari peserta,” kata Kepala Program Studi (Kaprodi) Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Untag Surabaya-Dra. Endang Poerbowati, Selasa(16/11).

Dikatakan, Untag Surabaya bakal menyediakan empat kelas untuk mengakomodir 60 peserta tes yang hadir, tidak hanya itu pihaknya juga menyiapkan screening awal dengan aplikasi PeduliLindungi

Selanjutnya cek suhu, serta diberlakukan pembatasan disetiap ruang diisi maksimal 50% dari kapasitas ruang. Selain itu, seluruh peserta wajib menggunakan masker dan mencuci tangan. 

Baca juga: Dosen FK Untag Surabaya Ingatkan Fenomena Diabetes Usia Muda

Upaya ini, lanjutnya dia sebagai komitmen Prodi Sastra Jepang dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Pemerintah Jepang. 

Selain itu juga memberikan rasa aman dan motivasi kepada peserta untuk tetap semangat meraih mimpi ditengah situasi pandemi.

Sementara Konsul muda Jepang-Tsumura Moe menyatakan, Konjen Jepang sangat mengapresiasi dan berterimakasih kepada Untag Surabaya yang sudah bekerjasama untuk pelaksanaan EJU. 

Baca juga: Mengenal 3 Prodi Baru Untag Surabaya sebagai Jawaban Tantangan Global

“Kami sangat berterimakasih kepada Untag Surabaya yang sudah bekerjasama dalam pelaksanaan Eju pada hari ini," ungkap dia. 

"Dengan tetap dilaksanakannya tes EJU ditengah pandemi menjadi sebuah motivasi bagi seluruh peserta yang sempat tertunda untuk menempuh pendidikan di Jepang.” tutur Tsumura. 

Editor : Redaksi