Rumah korban dan pelaku dijaga pihak kepolisian. (Nana/mili.id)
Mojokerto - Tisia, tetangga anak aniaya ayah kandung hingga tewas menyebut jika pelaku sempat menajalani rawat jalan di Rumah Sakit Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang, Malang.
"Sudah lama, kalau gak salah waktu kuliah dia gangguan jiwa, tapi keluarganya tidak mau merawat. Setelah terjadi pengganiayaan baru mau merawat. Keluarganya sudah angkat tangan," ujar Tisia, Kamis (30/11/2023).
Baca juga: Saksi Bisu Perjuangan KH Hasyim Asy'ari di Sel Nomor 2 Lapas Mojokerto
Ia menambahkan, hingga saat ini, ibu dua anak ini masih dalam masa pengobatan pasca keluar dari RSJ Dr.Radjiman Wediodiningrat Lawang. Akan tetapi, keluarganya tidak pernah kembali membawa pelaku kontrol.
"Harusnya berobat jalan terus, tapi hanya kontrol sekali saja. Setelah itu tidak mau kontrol lagi, alasannya biaya," ucapnya.
Menurut Tisia, satu kali kontrol itu pun biaya dari iuaran warga yang terkumpul Rp 650 ribu. Uang tersebut digunakan untuk sewa mobil berangkat ke RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang.
Baca juga: Sosialisasi E-Katalog V6, Ning Ita: Digitalisasi adalah Keniscayaan
"Yang kedua tidak ada biaya sehingga tidak kembali. Harusnya kan masih lanjut," imbuhnya.
Pelaku sendiri merupakan anak ketiga dari korban dan telah memiliki dua orang anak. Hanya saja, suaminya pergi ke Bandung dan jarang pulang sejak satu tahun yang lalu.
Baca juga: 1500 Guru dan 500 Murid Prasejahtera Dapatkan Perhatian Safari Ramadan Dindik Jatim
"Sejak kuliah sudah kelihatan gejala ODGJ, diajak ngomong jarak setengah jam tidak nyambung. Ditambah jadi depresi sejak ditinggal suaminya. Penganiayaan ke keluarganya itu biasanya kalau tidak punya uang. Anaknya juga pernah dimasukkan kandang," bebernya.
Menurut Tisia, penganiayaan terhadap pria berusia 70 tahun ini bukan kali pertama. Siti Nur Azizah diketahui tetangga pernah melakukan hal sama ke korban sebelum akhirnya tewas di dalam kamar.
Editor : Achmad S