Surabaya - Kasus penyerangan yang dilakukan oknum buruh peserta demo terhadap anggota Satpol PP Surabaya kini dalam penanganan polisi.
Kasus itu dilaporkan ke Polrestabes Surabaya, setelah dua anggota Satpol PP Surabaya yang diserang buruh, mengalami luka berat.
Baca juga: Pastikan Bebas Narkoba, Prajurit Kodim 0830/Surabaya Utara Jalani Tes Urine
Peristiwa itu terjadi saat sejumlah elemen buruh di Jatim menggelar demo kenaikan upah dengan melakukan longmarch menuju Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya pada Kamis (30/1/11/2023).
Berikut fakta-fakta di balik kasus buruh serang anggota Satpol PP Surabaya, seperti dihimpun mili.id:
1. Kasatpol PP Surabaya, M Fikser menjelaskan bahwa, kejadian bermula ketika salah seorang warga meminta tolong ke petugas Satpol PP agar diberi akses. Kemudian disusul perdebatan dan memanas, sehingga terjadi penyerangan itu.
2. Saat kejadian, kedua anggota Satpol PP berada di dekat Bulog Jalan Ahmad Yani Surabaya. Oknum buruh menendang dan menginjak-injak kedua petugas yang berniat menolong warga.
"Mau membantu warga yang mau lewat ndak bisa, hanya mau meminta jalan sedikit saja ndak diperbolehkan tapi justru malah mereka dianiaya," jelas Fikser, Kamis (30/11/2023).
3. Atas kejadian itu, Satpol PP melapor ke Polrestabes Surabaya.
"Dilaporkan ke Polrestabes (Surabaya)," tegas Fikser.
4. Sementara juru bicara buruh, Nurudin menyampaikan bahwa belum bisa memastikan identitas oknum buruh yang terlibat penyerangan.
Dia mengaku, pihak organisasi juga belum mengetahui pokok perkara, sehingga oknum buruh itu melakukan penyerangan terhadap anggota Satpol PP Surabaya.
"Iya belum, organisasi sepertinya belum tahu. Cuman dari video ini nanti saya informasikan ke teman-teman perangkat," papar Nurudin, Kamis (30/11/2023).
Nurudin memastikan, bila oknum buruh itu sudah ditemukan, tentu akan diberikan sanksi berat.
Baca juga: Komisi A DPRD Kota Surabaya Pertanyakan Status Aset PD Pasar
"Pasti (ada penindakan internal). Kita cari dulu siapa pelaku dari penendangan itu, terus kejadianya seperti apa," tandasnya.
5. Terpisah, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono menyampaikan kedua anggota Satpol PP Surabaya yang jadi korban penyerangan telah menjalani pemeriksaan medis di RS Dr Soewandhi Surabaya.
"Korban mengalami luka tulang belakang, sakit kepala belakang dan bagian rusuknya. Korban Tareq Aziz dicera retak bagian tulang belakang. Sementara Abdul Muid sakit di kepala belakang, sakit di bagian rusuk," papar Hendro, Jumat (1/12/2023).
Hendro menyebut, pihaknya saat ini tengah menyelidiki keberadaan pelaku, setelah melakukan pemeriksaan saksi dan korban.
"Melakukan tindak penganiayaan dengan cara memukul dengan tangan kosong dan menendang. Pelaku keberadaannya dicari dan kita selidiki," jelasnya.
6. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, berkata bahwa wajah buruh yang melakukan penyerangan telah diketahui. Sehingga ia meminta polisi agar pelaku segera ditangkap.
"Bagaimanapun caranya, (pelaku) harus ditangkap," tegas Eri Cahyadi, Jumat (1/2/2023).
Baca juga: Supeltas AFF Edarkan 3 Jenis Narkoba, Kini Meringkuk di Tahanan Polrestabes Surabaya
7. Peristiwa penyerangan itu viral di sosial media dan membuat warganet geram.
Salah satunya komentar yang diunggah akun @deteksi dalam postingan Instagram resmi @satpolppsurabaya.
"Sing genah ta Rek! Ngko lek dicekel jarene dikriminalisasi (yang baik Rek! Nanti ditangkap katanya dikriminalisasi)," tulis aku itu.
Aksi buruh itu juga menimbulkan kepadatan lalu lintas di Surabaya, hingga menyebabkan pengguna jalan yang lain murka, karena terjebak macet.
"Sumpah Suroboyo dino iki garai emosi nang dalan .. njaluk tulung lek demo ojok garai macet dalan sampek gak obah blass .. mbok kiro awakdewe gak golek sandang panggan ta.. (Sumpah Surabaya hari ini bikin emosi di jalan.. minta tolong kalau demo jangan bikin macet sampai tidak bergerak. Kalian kira kita gak kerja mencari uang ta)," tulis akun @dennis_pappa_ fender di akun Instagram @surabayaterkini.
Editor : Narendra Bakrie