Perwakilan pimpinan aliansi buruh saat mendatangi Kantor Satpol PP Surabaya (Foto: Rama Indra/mili.id)
Surabaya - Sejumlah pimpinan aliansi buruh mendatangi Kantor Satpol PP Surabaya untuk meminta maaf dan mengajukan damai atas peristiwa penyerangan yang terjadi saat buruh menggelar demo.
Erno, salah satu pimpinan aliansi buruh menyampaikan bahwa tujuan mereka datang ke Kantor Satpol PP Surabaya untuk meminta maaf.
Baca juga: Pecahkan Rekor MURI, Mahasiswa Mobilitas Akademik Unesa Hasilkan 9.270 Karya Inovasi
"Tujuannya memohon maaf atas kejadian itu semua. Kejadian di mana kita tidak bisa hindari, pergerakan Jawa Timur ribuan massa. Untuk itu, kami memohon maaf kepada pihak-pihak dirugikan," ungkap Erno kepada mili.id di Kantor Satpol PP Surabaya, Jumat (1/11/2023).
Menurutnya, dari hasil pertemuannya dengan Kasatpol PP Surabaya tersebut, disampaikan bahwa satuan di bawah Pemkot Surabaya itu memaafkan.
"Kami sudah menemui Kasatpol PP dan beliau sudah memafkan, dengan sekretarisnya sama-sama memafkan," jelas Erno.
Sementara menanggapi soal laporan yang ada di kepolisian, pihaknya mengaku masih menunggu, dan berharap kasus tersebut berakhir damai.
Baca juga: Inpres Efisiensi Anggaran, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi: Kami Sudah Terapkan 2024
"Kita sampaikan menunggu, tunggu prosesnya seperti apa. Tetapi harapan kami nanti ditempuh dengan jalan damai dan difasilitasi oleh pihak berwajib khususnya Polrestabes Surabaya. Ini harapan kami," terangnya.
Sebab, lanjut Erno, hingga sekarang ini dirinya belum bisa memastikan siapa pelaku-pelaku penyerangan tersebut. Katanya, massa ribuan dari 26 organisasi buruh se Jatim.
"Kami sama-sama pekerja dan mencari nafkah, mereka korban dan tersangka sama memiliki keluarga, untuk itu kami berharap damai," ungkapnya.
Baca juga: Kebakaran Rumah Kosong hingga Api Merembet ke Bangunan Lain
Kendati demikian, Erno menyampaikan bahwa aliansi buruh sepakat untuk menanggung biaya pengobatan dua korban hingga sembuh.
Sementara Kasatpol PP Surabaya, M. Fikser membenarkan bahwa perwakilan pemimpin buruh telah menemuinya dan sudah dimaafkan. Namun dia menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan.
"Pertemuan tadi tidak membahas damai, lebih kepada minta maaf. Saya kira, sesama manusia harus saling memaafkan," tandas Fikser.
Editor : Narendra Bakrie