Mojokerto - Siapa sangka di tengah permukiman yang padat penduduk di sudut Kota Mojokerto, ada olahan makanan merakyat yang citasanya menggugah selera dan berdiri sekitar 25 tahun lalu.
Yah, ini dia nasi rawon dengan daging yang lumer saat digigit dan nasi pecel dengan citarasa sedikit spicy olahan Bulik Min di Gang Pekayon 2, Kelurahan/Kecamatan Kranggan.
Baca juga: Bazar Kuliner di Rutan Situbondo Karya Warga Binaan Perempuan
Di rumah sederhana berwarna hijau inilah dua menu yang seringkali dijadikan menu saat sarapan atau makan siang ini disajikan dengan cekatan oleh jari jemari Juariah nama asli Bulik Min.
Wali Kota Mojokerto Ning Ita menikmati kopi buatan Juariah atau dikenal Bulik Min. (Karina/mili.id)
Warung yang juga tempat beristirahat Bulik Min seorang diri ini memang nampak seperti rumah tinggal pada umumnya. Tapi siapa sangka dua menu tadi dan seduhan kopi merakyat ada di dalamnya.
"Sehari sekarang masaknya cuman 2 kilogram nasi saja kuatnya," ucap Bulik Min sembari tersenyum.
Baca juga: KPU Resmi Tetapkan Paslon 2 jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mojokerto Terpilih
Lansia 72 tahun ini membuka warungnya setiap hari, sejak pukul 05.00 WIB. Karena rasa yang menggugah selera dan harga yang murah, sajian kuliner ini pun habis dalam waktu tiga sampai empat jam saja.
"Rasanya enak, enak. Pecelnya enak, agak spicy. Layak dengan harga yang terjangkau, dan memang banyak pelanggannya," ucap Ning Ita sapaan akrab Wali Kota Mojokerto saat mencicipi langsung nasi pecel dan kopi buatan Bulik Min.
Pemimpin pertama perempuan di Kota Mojokerto ini pun berharap, sajian merakyat ini bisa menjadi jujukan wisata kuliner meski berada di dalam permukiman penduduk.
Baca juga: Ini Makanan yang Tepat Bagi Penderita Asam Lambung
"Yah Monggo kalau mau melarisi, meski lansia hidup sebatang kara tapi masih sangat produktif. Sembari bisa menikmati kuliner yang murah, juga membantu lansia yang produktif," imbuh Ning Ita.
Editor : Aris S