Batu Terbang di Mojokerto, Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lho

Batu Terbang di Mojokerto, Sudah Ada Sejak Ratusan Tahun Lho © mili.id

Warga melihat kondisi punden yang kini di kenal masyarakat batu terbang di Dusun Jinggring, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. (Nana/mili.id)

Mojokerto - Batu berukuran besar yang keberadaanya di tengah-tengah area perkampungan di Dusun Jinggring, Desa Sumberkembar, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto belakangan menarik perhatian publik.

Lantaran, batu berdiameter sekitar 1 meter ini keberadaanya berada di atas batu kecil yang justru menyangganya hingga posisi batu besar tersebut berusia ratusan tahun lamanya.

Baca juga: Bawaslu Kota Mojokerto Teruskan Kasus Dugaan Pelanggaran Administrasi KPU

Terdapat tiga batu berukuran besar yang dikeramatkan oleh warga sekitar, ketiganya juga disangga oleh batu. Dan masyarakat luar menjulukinya batu terbang.

Kepala Dusun Jinggring Muntholib saat ditemui, membenarkan jika usia batu terbang itu diperkirakan keberadaanya mencapai ratusan tahun yang lalu.

"Mulai mbah buyut, mbah saya, bapak saya sudah ada, kalau orang 3 ya 300-an tahun hingga sekarang," katanya, Senin (4/12/2023).

Muntholib membeberkan, batu-batu tersebut telah dianggap keajaibannya, mengingat terdapat beberapa batu berukuran kecil yang menyangganya tapi tidak pernah berubah posisi.

Baca juga: Jembatan Kedungkudi Mojokerto Putus Diterjang Arus Sungai Sadar

"Ini kan disangga tiga batu kecil-kecil tidak roboh, ini kan keajaiban," jelasnya.

Sejak dulu hingga sekarang, lanjut pria paruh baya ini, tempat dengan luas 20 x 10 meter tersebut dikeramatkan. Banyak masyarakat dari luar daerah berdatangan hanya sekedar untuk ritual.

"Tempat ini sebenarnya punden, biasanya dikeramatkan tamu-tamu zaman dulu," cetusnya.

Baca juga: Langgar Netralitas ASN Pilkada, Seorang Kades di Mojokerto Dituntut Dua Bulan Penjara

Menurutnya, sejak tahun 1980 an silam lokasi itu tertutup. Ada bangunan dari bambu, hanya beberapa orang saja yang berani masuk.

Namun, sekarang banyak konten kreator yang datang ke lokasi tersebut hingga mereka menyebutnya sebagai batu terbang.

"Yang menyebut batu terbang ini ya di YouTube dan media sosial, setelah viral ini dinamakan batu terbang," pungkasnya.

Editor : Achmad S



Berita Terkait