Surabaya - Menjelang hari pemungutan suara tanggal 14 Februari 2024, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Surabaya, memfasilitasi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di UPTD Liponsos dan UPTD Griya Werdha.
"Ini baru pertama kali setelah adanya judicial review, yang mana mereka-mereka ini punya hak untuk memilih dan untuk dipilih. Makanya, KPU bersama kita memfasilitasi mereka untuk menggunakan hak pilihnya nanti," kata Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Surabaya Anna Fajriatin, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: 2 Rumah Lansia Surabaya Pindah Tangan Usai Diperdaya Anak Kos, Polisi Periksa 5 Saksi
Anna menjelaskan, nantinya di Liponsos akan ada dua TPS. TPS khusus warga binaan Liponsos yang ber KTP Surabaya, dan tinggal di UPTD Liponsos. Misalnya, ia memberi contoh seperti warga Wonokromo, terlantar dan tidak punya keluarga, maka dia disokong oleh Pemkot Surabaya, yang akan masuk TPS khusus.
TPS selanjutnya, akan diperuntukkan warga binaan yang saat masuk ke Liponsos tidak ditemukan administrasi kependudukannya. Pada saat masuk ke Liponsos, ada pengecekan biometik, jika tidak terdeteksi atau ditemukan warga mana, maka dia akan diampu ber-KTP Surabaya, yang beralamat di Liponsos Keputih.
"Warga inilah yang akan masuk ke TPS reguler," tegas dia.
Tak hanya itu KPU Surabaya juga menyiapkan TPS di Griya Werdha, namun hanya TPD Reguler. Kedepannya, agar penghuni Griya Werdha lebih mudah dan lebih dekat ketika menyampaikan hak pilihnya.
Baca juga: 63 Pejabat Pemkot Surabaya Dilantik
"Nah, ketika teman-teman KPU berkoordinasi dengan kami, kami diminta untuk menyiapkan data-datanya. Makanya, kami masih pastikan lagi data-datanya yang masuk ke dalam daftar pemilih," urainya.
Kemudian, pihaknya akan memastikan untuk tidak sembarangan memasukkan warga binaan Liponsos ke daftar pemilih. Bahwa, ODGJ penghuni Liponsos itu memiliki tingkat gangguan jiwa yang berbeda. Sehingga harus dipilah mana yang dapat dimasukkan ke daftar pemilih atau tidak.
"Tentunya kami terus melakukan asesment dan monitoring gangguan kejiwaannya, kalau sekiranya masih labil dan emosinya belum stabil, tentu tidak akan kami masukkan, karena khawatir juga nanti akan mengganggu di TPS," tambahnya.
Kendati demikian, ja juga memastikan proses pemilihan di Liponsos dan Griya Werdha sama seperti pemilihan di TPS lainnya. Hal yang membedakan, akan ada pendampingan khusus.
Baca juga: Perdana Ikut PON, Mahasiswa FBS Unesa Borong 2 Emas untuk Jawa Timur
"Nah, untuk pendampingan khusus itu, kami belum tahu prosesnya seperti apa dan bagaimana, yang jelas kami diminta oleh KPU untuk menyiapkan tujuh orang pendamping dari Dinsos," ujarnya.
Kedepannya, ia berharap kepada KPU Surabaya agar melakukan sosialisasi khusus kepada para pendamping dari Dinsos dan penghuni Liponsos serta Griya Wredha.
Semoga segera ada sosialisasi ke Liponsos dan juga Griya Werdha tentang proses pencoblosan nanti," pungkasnya.
Editor : Achmad S