ilustrasi.
Surabaya - Persebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS) di Jawa Timur berdasar Sistem Informasi HIV/AIDS (SIHA), per Januari sampai dengan November 2023, tercatat ada 9.409 orang dalam HIV (ODHIV). Sedangkan, ODHIV yang berhasil ditemukan mulai tahun 1989 sampai dengan tahun 2023, tercatat sebanyak 97.431 orang.
HIV sendiri punya tiga tingkat keparahan, yaitu akut, kronis (laten), dan AIDS. Jika seseorang sudah berada di tahap AIDS, tubuh hampir kehilangan kemampuannya untuk melawan penyakit akibat jumlah sel darah putih yang berada jauh di bawah rata-rata normal.
Baca juga: Aksi Tolak UU TNI hingga Dua Begal di Probolinggo
Oleh sebab itu, pengidap AIDS wajib terapi Anti Restroviral (ARV) sepanjang hidupnya. ARV dikonsumsi untuk mengurangi risiko penularan, menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
HIV punya tiga tingkat keparahan, yaitu akut, kronis (laten), dan acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Jika seseorang sudah berada di tahap AIDS, tubuh hampir kehilangan kemampuannya untuk melawan penyakit akibat jumlah sel darah putih yang berada jauh di bawah rata-rata normal. Oleh karenanya, hanya imun tubuh kuatlah yang bisa mencegah virus ini menyebar dalam tubuh manusia.
Berikut tanda yang menunjukkan orang Terinfeksi HIV tahap awal:
1. Mudah Kelelahan.
Sistem kekebalan yang menurun menyebabkan tubuh gampang capek dan lesu. Sebab, virus mulai menggerogoti sel darah putih (limfosit) sehingga imun tubuh tidak bisa terbentuk sempurna.
2. Sakit Kepala.
Rasa sakit pada gejala ini bisa bervariasi setiap orang, dari ringan hingga berat. Jika dideskripsikan, sakit kepala terasa seperti tekanan yang kuat, sesak, atau sensasi berdenyut.
3. Nyeri Otot dan Pembengkakan Kelenjar Getah Bening.
Jika virus HIV sudah menghinggap di tubuh seseorang selama satu hingga dua bulan, hampir 90 persen dari pengidapnya bisa mengalami gejala layaknya flu yang dinamakan Sindrom Retroviral Akut (ARS). Salah satu gejala ARS yang kerap dilaporkan adalah nyeri otot, pegal-pegal, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sebagai informasi, kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik yang berguna menangkal mikroba jahat penyebab penyakit. Kelenjar ini umumnya berada di lipatan-lipatan tubuh, misalnya leher, paha bagian dalam, dan ketiak.
4. Sakit Tenggorokan dan Kepala.
Sama halnya nyeri otot, sakit tenggorokan merupakan gejala dari ARS. Kondisinya bisa terus berlanjut selama berminggu-minggu tanpa disadari. Oleh karena itu, orang yang berisiko tinggi terhadap penyakit ini harus rutin tes HIV secara berkala.
Baca juga: AJI Surabaya Kecam Polisi yang Pukul dan Intimidasi Jurnalis Liput Demo Tolak UU TNI
5. Ruam Kulit.
Gejala ruam kulit termasuk lumrah dialami oleh pengidapnya. Kondisi ini bisa ditandai dengan gatal, kulit kemerahan, dan sakit bila disentuh. Dikutip dari WebMD, Ini adalah gejala umum yang dapat terjadi pada tahap akut dan kronis. Bahkan bagi banyak orang, ini mungkin salah satu tanda pertama infeksi.
6. Berat Badan Turun Drastis.
Penurunan berat badan mungkin jadi kabar baik bagi sebagian orang yang memiliki berat badan ideal atau diet ketat. Namun, jika gejala ini terjadi tiba-tiba, wajib diwaspadai karena itu menandakan sistem kekebalan menurun.
7. Batuk Menahun.
Batuk yang dialami pengidap HIV umumnya tidak berdahak. Batuknya bisa semakin intens selama satu tahun sehingga mengganggu pengidapnya.
8. Pneumonia.
Pneumonia (peradangan paru-paru) pada HIV dipicu oleh infeksi oportunistik. Beberapa gejala lain pada penyakit saluran pernapasan ini adalah dialami batuk berdahak, demam, dan sesak napas. Tak ayal orang-orang kerapkali terkecoh dengan gejala yang dialaminya.
9. Bentuk Kuku Berubah.
Tanda lain yang harus diwaspadai adalah bentuk kuku abnormal akibat infeksi jamur. Gejala ini ditandai dengan kuku menebal, melengkung, atau perubahan warna (hitam atau coklat berupa garis vertikal maupun horizontal).
Baca juga: Liputan Demo Tolak UU TNI di Depan Grahadi, Jurnalis Media Online Kena Pukul Polisi
10. Herpes.
Herpes mulut atau dikenal dengan istilah cold sores juga tergolongan gejala ARS pada tahap infeksi akut ataupun kronis. Kemunculan herpes dapat menjadi faktor risiko penularan jika orang lain berciuman dengan pengidap HIV.
Di sisi lain, herpes yang tumbuh di area genital mengakibatkan luka terbuka sehingga kuman dan virus lebih gampang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, seseorang cenderung rentan sakit.
Salah satu cara untuk membuktikannya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel darah putih dengan skrining di Faskes terdekat yang tak dipungut biaya alias gratis. Biasanya, seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah sel darah putih yang kecil.
Ada beberapa hal yang membuat HIV dapat menular ke seseorang, berikut diantaranya:
1. Hubungan kelamin dan hubungan seks oral atau melalui anus
2. Transfusi darah
3. Penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan
4. Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
Editor : Achmad S