Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Pembunuhan Pria di Gresik, Ini Pengakuan Dua Tersangka ketika Menghabisi Korban

Pembunuhan Pria di Gresik, Ini Pengakuan Dua Tersangka ketika Menghabisi Korban © mili.id

Kedua tersangka pembunuhan pria di Gresik didampingi petugas Satreskrim Polres Gresik.(Foto: Rama Indra/mili.id)

Gresik - Dua tersangka pembunuhan Aris Suprianto (30), warga Desa Pranti, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, dan tiga penadah barang rampokan, kini tidur bersama tahanan Polres Gresik.

"Pembunuhan dilakukan oleh dua pelaku yakni Irfan Suryadi berusia 30 tahun dan Hengky Pratama berusia 30 tahun," terang Kapolres Gresik, AKBP Adhitya Panji Anom menggelar pers rilis di Mapolres Gresik, Rabu (6/12).

Baca juga: Wanita asal Gresik Dilaporkan Hilang Sejak 11 Januari 2025, Berikut Ciri-cirinya

Dipaparkan oleh Adhitya, jika Irfan berasal dari Sumatera, dan tidak mempunyai pekerjaan tetap. Sedangkan Hengky warga Cerme, Gresik, yang juga tidak mempunyai pekerjaan tetap.

Sementara itu, tiga penadah yang ditangkap yakni Alditia Rosyadi (29), Supriyadi (35), keduanya penadah motor korban, serta Joko (32), penadah Handphone (HP).

"Tiga penadah warga Jawa Tengah, menerima barang rampokan dari satu pelaku pembuhuhan, Irfan. Satu motor PCX nopol L 3252 DAF, dan HP Samsung milik korban," jelasnya.

Menurut keterangan kedua tersangka pembunuhan ini jika aksi yang mereka lakukan pada Selasa (28/11/23) dini hari itu sudah direncanakan. "Kami berdua, waktu itu dipersilahkan main ke rumah korban. Melakukan aktivitas pijat, serta telah merencanakan aksi perampokan," terang Hengky.

Ketika berada di rumah korban, Irfan sempat pergi ke dapur dan mengambil pisau dan palu yang kemudian diselipkan di saku belakang celananya.

Baca juga: Pembunuh Wanita Kediri yang Dibuang ke Hutan Mojokerto Segera Sidang

Sedangkan tersangka Hengky dipijat korban di kamar. Setelah dipijat itulah, ketika ada kesempatan Hengky mempiting korban. Mendapat perlakukan seperti itu, dan merasa selematannya terancam, korban mencoba memberontak.

"Karena mencoba melawan, sehingga saya piting, kemudian dia (Irfan) memalu kepalanya (korban)," lanjut Hengky.

Sedangkan untuk memastikan korban yang sudah tidak bergerak setelah kepalanya dihantam palu ini sudah tidak bernyawa, Hengky menusukkan pisau dapur ke korban.

Baca juga: Mengintip Strategi hingga Kesiapan POSSI Gresik Bertarung di Porprov IX 2025

Hal yang disampaikan Hengky tersebut dibenarkan Irfan, dan ditambahkan Irfan setelah memastikan korban tewas, selanjutnya mereka membawa barang-barang berharga milik korban untuk dijual.

"Korban tewas, dari situ kita berdua membawa barang barang motor, dan HP korban," tambah Irfan.

Untuk diketahui, ketika ditemukan tewas di rumahnya, kondisi mulut korban tertancap pisau. 

Editor : Aris S



Berita Terkait