Situbondo - Hasil produk olahan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan (Rumah) Kelas IIB Situbondo, mendapat sertifikat halal dari penyelenggara jaminan produk halal (BPJH) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Situbondo, Jawa Timur.
Sehingga dengan legalitas halal tersebut, produk bernama Freshmint dengan bahan baku daun mint itu, hasil karya WBP Rutan Situbondo bisa dipasarkan, dan untuk sementara akan dipasarkan di Car Free Day (CFD) setiap pekan.
Baca juga: Dua Korban Mobil Elf Rombongan SMAN 1 Panji Situbondo Masih Dirawat
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo Rudi Kristiawan mengatakan, jika penyerahan sertifikat halal dari BPJH Kantor Kemenag Situbondo ini merupakan prestasi yang luar biasa, mengingat freshmint merupakan hasil karya para WBP.
"Dengan sertifikat halal ini menjadi bukti bahwa produk olahan pangan, karya WBP tidak mengandung unsur haram. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada BPJH, yang mengapresiasi karya WBP," kata Rudi Kristiawan, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya, dengan capaian ini, menjadi tantangan yang cukup berat kedepan, karena WBP harus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat, terhadap produk yang dihasilkan para WBP.
Baca juga: Seorang Pelajar Tewas Tertabrak Trailer di Jalur Pantura Situbondo
"Dengan sertifikat halal ini, kami akan terus berupaya meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap produk-produk yang dihasilkan oleh WBP," bebernya.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Timur, Heni Yuwono menapresiasi kepada Rutan Kelas IIB Situbondo atas pencapaiannya selama ini dalam membinan warga binaannya.
"Dengan pemberian sertifikat halal produk olahan warga binaan Rutan Situbondo, kamim berharap seluruh lembaga pemasyarakatan di Jawa Timur dapat menciptakan dan terus mengembangkan inovasi produk produk dan karya warga binaannya," katanya.
Baca juga: Mobil Elf Rombongan SMAN 1 Panji Situbondo Terguling, 11 Siswa Terluka
Menurutnya, Rutan Kelas IIB Situbondo juga telah memasarkan kerajinan tangan dan berbagai jenis makanan olahan produk unggulan warga binaannya saat momentum hari bebas kendaraan bermotor atau car free day (CFD).
"Sedangkan tujuan kegiatan pembinaan kemandirian dan keterampilan ini sebagai bentuk pembinaan bakat dan keterampilan memasak untuk dipersiapkan warga binaannya kembali berperan aktif di lingkungan masyarakat," pungkasnya.
Editor : Aris S