Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Munculnya Pneumonia Mycoplasma

Dinkes Surabaya Imbau Masyarakat Waspada Munculnya Pneumonia Mycoplasma © mili.id

Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina. (Shella/mili.id)

Surabaya - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengimbau masyarakat agar waspada terhadap munculnya pneumonia mycoplasma.

Meskipun sampai saat ini belum tercatat adanya kasus di Surabaya, dinkes bersama Pemerintah Kota melakukan beberapa langkah pencegahan antisipasi pneumonia mycoplasma.

"Untuk kasus di Kota Surabaya, sampai dengan saat ini belum ada laporan terkait temuan kasus yang diduga karena Pneumonia misterius," jelas Kepala Dinkes Kota Surabaya, Nanik Sukristina, Kamis (7/12/2023).

Nanik menambahkan, Surat Edaran (SE) telah disebarkan kepada seluruh fasilitas pelayanan kesahatan (Fasyenkes) se-Kota Surabaya untuk meningkatkan upaya komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepasa masyarakat menyoal perilaku hidup bersih dan sehat (PBHS).

"Meningkatkan kewaspadaan dini, serta meningkatkan standar dalam upaya pencegahan dan pengendalian infeksi di seluruh Fasyankes terutama terhadap kasus yang dicurigai Pneumonia," terang Nanik.

Tak hanya itu, sosialisasi terkait kewaspadaan penyakit Pneumonia mycoplasma dan pentingnya Imunisasi Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dalam program Imunisasi Nasional yang diberikan sebanyak 2 (dua) kali pada usia 2-11 bulan dan 1 (satu) kali pada usia 12-24 bulan.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit Pneumonia melalui Fasyankes di masing-masing wilayah.

"Mengimbau kepada fasyankes untuk melaporkan setiap penemuan kasus yang dicurigai pneumonia misterius ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya dalam waktu kurang dari 24 jam," tuturnya.

Sebab itu, jika seseorang yang mempunyai riwayat perjalanan ke negara/wilayah terjangkit dan gejala seperti batuk kering atau berdahak, demam diatas 38 derajat celcius, sesak nafas, nyeri dada ketika bernafas, kelelahan, nafsu makan menurun, mual, muntah, dan diare, dapat segera melapor dan berobat ke Fasyankes terdekat.

"Kami juga melakukan pemantauan perkembangan kasus dan negara terjangkit di tingkat global melalui website resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia," tandasnya

Baca juga: Mulai dari Premier League hingga Ketum Ika Kimia Unesa Terpilih

Editor : Achmad S



Berita Terkait