Surabaya - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong peningkatan investasi yang memberikan nilai tambah, membuka lapangan kerja, serta mendatangkan penerimaan bagi negara dan daerah.
Hal itu disampaikan Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Investasi 2023 di Balai Kartini Exhibition and Convention Center, Jakarta, Kamis (7/12/2023).
Baca juga: Momen Presiden Prabowo Subianto Makan Bersama Jokowi, Bahas Apa?
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi didampingi Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ad Interim Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala Badan Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Menurut Jokowi, investasi harus terus tumbuh. Karena dari itu, investasi akan mendatangkan penerimaan bagi negara dan juga penerimaan daerah.
"Banyak yang bertanya, pak, investasi itu selain (meningkatkan) kesempatan kerja apa sih? Penerimaan negara. Karena PPh Badan pasti kita dapat, PPh Karyawan pasti kita dapat. Bea ekspor, PNBP, kalau kita ikut masuk saham berarti juga dapat dividen setiap tahunnya," papar dia dalam siaran Live YouTube Sekretariat Presiden seperti dilihat mili.id.
Untuk mengoptimalkan dampak dari investasi, Jokowi mendorong kemitraan antara investor dengan pengusaha nasional dan daerah.
"Seberapa pun sahamnya tapi yang pengusaha daerah ada, pengusaha nasional ada," ujarnya.
Baca juga: Momen Khofifah-Emil Dapat Ucapan Selamat dari Jokowi Usai Unggul Quick Count
Jokowi juga mendorong jajaran terkait untuk memberikan perhatian khusus pada investasi bagi produk untuk ekspor.
Selain itu, juga mendorong agar jajarannya bisa fokus pada investasi yang menggerakkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan lapangan kerja, serta memberikan nilai tambah yang tinggi melalui hilirisasi industri.
"Kenapa hilirisasi? Karena memberikan nilai tambah yang tinggi. Coba kita lihat, 2017 ekspor nikel kita berada di angka 3,3 miliar Dolar AS. Begitu masuk ke hilirisasi di tahun kemarin 2022 berada di angka 33,8 miliar Dolar AS. Lompatannya berapa berarti? Melompat sangat tinggi," tegasnya.
Saat ini, semua negara mendorong investasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Untuk itu, Presiden Indonesia dua periode ini meminta jajarannya berupaya menangkap peluang investasi pada bidang ekonomi hijau dan ekonomi biru. Karena ke depannya, produk-produk tidak ramah lingkungan itu akan sulit diterima di beberapa negara.
Baca juga: Potret 8 Pesawat Tempur yang Mengawal Kepulangan Presiden Ke-7 Jokowi ke Solo
"Blue economy, green economy yang memakai green energy itu yang semua orang sekarang ini kejar semuanya. Misalnya, yang berkaitan dengan geotermal, geotermal mungkin baru satu dua bulan ini, melompat banyak saham di bursa kita, melompat sampai 7 kali, melompat sampai 10 kali gara-gara dia berada di lingkaran green energy," tambahnya.
"Banyak investor yang mengejar ke ini geotermal, solar panel, power plant, hydropower, ini investasi-investasi ke depan yang sangat menjanjikan," lanjutnya.
Dalam acara tersebut, hadir juga para gubernur, bupati, dan walikota seluruh Indonesia. Jokowi meminta para kepala daerah dapat mendorong investasi di daerahnya, utamanya agar investasi di luar Jawa makin besar lagi dibandingkan di Pulau Jawa.
"Tugas gubernur, bupati, wali kota, kepala PPSP mendorong agar investasi di luar Jawa makin besar. Juga tugas pemerintah menyiapkan infrastrukturnya karena di luar Jawa juga memerlukan itu," pungkasnya.
Editor : Narendra Bakrie