Surabaya - Dengan merangkai bunga, dipercaya orang akan bisa rileks atau mendapatkan ketenangan.
Sama halnya dengan Celine Puguh, seorang florist yang menyebut bahwa segala hal yang dekat dengan alam, bisa membawa rileks.
Baca juga: Mengenal Zero Waste Lifestyle, Pola Hidup Hemat hingga Tingkatkan Kesehatan
"Pernah denger itu sih, kalau ngerangkai bunga, hal yang dekat dengan alam itu bawa rileks, relaxing, dan tranquility," ungkap Celine di salah satu coffee shop di Surabaya, Sabtu (9/12/2023).
Pada kesempatan ini, Celine menggelar workshop dengan tema Korean Flower Bouquet. Di sini, dia berbagi pengalaman dan kiat merangkai bunga. Salah satu aktivitas baru untuk merasakan ketenangan dan menyampaikan pesan melalui bunga.
"Sebenarnya ya, pengen mereka yang ikut workshop ini tuh bisa menyampaikan isi hati mereka lewat bunga. Jadi, tiap bunga itu macam-macam, ada makna di dalam bunga," jelas Celine.
Celine menjelaskan, terdapat 6 step basic merangkai bunga. Pertama flower checking, yaitu memilah bunga mana yang layak dipakai atau tidak.
"Kedua, flower conditioning. Daun-daunnya itu dipotekin sampai bunganya lebih mudah dirangkai. Yang layu-layu, bunga itu ada yang namanya mahkota bunga, dicabutin dulu biar looks-nya itu nggak serabutan. Jadi kesannya lebih rapi," papar perempuan berambut pendek itu.
Setelah flower checking dan conditioning, step selanjutnya merupakan flower arranging atau merangkai bunga. Pada workshop kali ini, sang owner florist mengajarkan salah satu step merangkai bunga, yakni teknik spiral.
"Spiral teknik itu, cara merangkai bunga yang nanti hasil akhirnya bentuknya menjadi spiral. Banyak kelebihannya salah satunya itu, bikin buketnya nggak gampang berubah posisinya, jadi lebih pakem," terang dia.
Salah satu peserta ketika finishing korean boquet flower, Surabaya, Sabtu (2/12/2023)
Sementara cara melakukan teknik spiral yaitu ketika merangkai bunga, diputar searah jarum jam.
Baca juga: Simak Sejarah dan Fakta Hari Vegan Sedunia 1 November
"Caranya supaya spiral teknik itu, kalau aku biasanya diputar ngikutin arah jarum jam satu per satu. Nanti bentuknya itu spiral," tambahnya.
Kemudian ketika berbagai bunga telah dirangkai sesuai keinginan, wrapping atau membungkus dengan wrapping paper. Ia mengaku biasa memakai kertas celofon dan kertas tisu.
"Yang keempat itu wrapping jadi bunganya setelah dirangkai, dikasih air, dibungkus lalu di wrapping. Pakai wrapping paper biasanya pakai celofon dan tisu paper. Biasanya jadi berlayar-layer kertas wrappingnya," jelas dia.
Terakhir, tahapan finishing yaitu pemberian stiker, kartu ucapan dan quality control.
"Jadi aku cek ulang itu kalau bunganya ada yang kesannya kurang bagus bisa dieliminasi atau diganti," sambung Celine.
Baca juga: Kolaborasi Foom dan Weird Genius Luncurkan Produk Seri Terbaru
Sebelumnya ia mengaku pernah kursus merangkai bunga di Korea Selatan pada 2019. Sehingga ia berharap bisa mengimplementasikan apa yang telah dipelajari di Surabaya.
"Pengen membawa Korea ini bisa diimplementasikan di Surabaya. Karena kan juga lagi booming-boomingnya orang-orang suka buket-buket Korea," tuturnya.
Buket ala Korea dengan buket ala Indonesia memiliki beberapa perbedaan, mulai dari penataan dan looks dari buketnya sendiri.
"Ciri khas buket Korea itu biasanya lebih minimalis gitu loh. Kalau yang Indonesia itu the more the better. Kan kalau Korea less is more," pungkasnya.
Editor : Narendra Bakrie