Surabaya - Pemuda di Surabaya ini sukses beternak kadal, meski perjuangan yang harus dilewati tidak gampang.
Pemuda bernama Muhammad Rizky (28), warga Tenggumung Wetan Gang Dukuh No. 39, Surabaya. Sehari-hari, ia disibukkan dengan reptil yang ia pelihara, termasuk kadal.
Baca juga: HGB 656 Hektare di Laut Sidoarjo Itu Milik Dua Perusahaan, Terbagi 3 Sertifikat
Rizky, biasa ia dipanggil, mengaku memelihara kadal sejak Tahun 2017. Jenisnya beragam, mulai Bearded Dragon, Leopard Gecko, hingga Pogona. Lantaran peliharaannya terus beranak pinak, ia pun menekuni hingga dijadikan pundi-pundi rupiah.
Sebelum beternak kadal, Rizky mengumpulkan banyak referensi. Ia bahkan menyempatkan diri berguru ke komunitas reptil. Tentunya, perjalanan dia tak selancar jalan tol. Jungkir balik pernah dialami, mulai dari tak bisa berkembang, keracunan, hingga mati.
"Menurut saya hal itu lumrah. Karena saya kan masih merintis dan terbilang masih prematur dalam bisnis ini," ungkap Rizky kepada mili.id, Sabtu (9/12/2023).
Lambat laun, Rizky mulai memahami budidaya kadal. Ia mengaku, perawatan kadal memang perlu perhatian lebih layaknya bayi. Karena, harus dijemur setiap pagi dan menyesuaikan suhu ruangan dengan kondisi tubuhnya.
Baca juga: Lokasi SIM Cak Bhabin dan Simling 22 Januari 2025 di Surabaya
"Makanannya setiap hari saya kasih jangkrik, kecoa dubia, sorenya bisa diselingin sayuran dan jemur matahari," beber dia.
Belum lagi, lanjut Rizky, pada proses pengenalan hingga kawin yang terbilang lama. Untuk sepasang kadal membutuhkan waktu sekitar satu bulan agar mau dikawin dan bertelur.
Apabila berhasil, bisa bertelur sampai tiga kali. Sekali bertelur, kadal bisa menghasilkan 15 sampai 20 butir telur dengan presentase 95 persen.
Baca juga: Sopir Mabuk Penyebab Tewasnya Pasutri Surabaya Diadili
"Kendalanya itu suhu, kalau masuk musim dingin kayak hujan seperti sekarang, itu kayak mogok makanan muntah atau bisa mati tiba-tiba," jelas Rizky.
Perlahan tapi pasti, usaha Rizky dalam mengembangbiakkan kadal tersebut dilirik sebaya dan warga sekitar. Ia pun mulai memasarkan melalui media sosial dan marketplace. Harga yang dibandrol beragam, mulai Rp600 ribu sampai Rp6 juta per ekor.
"Kalau harga paling murah Rp600 ribu, paling mahal itu jenis Baby dragon, Rp6 juta. Belinya bisa lewat Instagram atau online-online lainnya. Bisa juga langsung datang ke sini," pungkas Rizky.
Editor : Narendra Bakrie