Selamat datang di mili.id - platform berita terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai berita nasional hingga internasional.

Mycoplasma Pneumonia Hebohkan Emak-emak, Begini Gejala dan Pencegahannya

Mycoplasma Pneumonia Hebohkan Emak-emak, Begini Gejala dan Pencegahannya © mili.id

Ilustrasi (iStock: SyhinStas)

Mili.id - Belakangan ini Indonesia tengah dihebohkan dengan penyakit mycoplasma pneumonia yang sempat menyebar di China, dan membuat banyak anak-anak dirawat di fasilitas kesehatan pada bulan Oktober-November 2023.

Munculnya kasus pneumonia misterius ini tentunya menjadi sorotan dunia, mengingat penyakit ini banyak menyerang mayoritas anak usia 3-12 tahun, hingga membuat fasilitas kesehatan Negeri Tirai Bambu tersebut dikabarkan sempat kewalahan.

Baca juga: Polres Probolinggo Kota Cek Arus Mudik di Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Gili Ketapang

Hingga kini, tercatat ada 6 anak Indonesia yang sempat menjadi pasien penyakit tersebut dan sudah dinyatakan sembuh setelah menjalani rawat inap hingga rawat jalan.

Mycoplasma pneumonia merupakan jenis bakteri pneumonia yang sudah lama ada. Tingkat keparahannya pun jauh lebih rendah dibandingkan dengan virus Covid-19, influenza, dan pneumococus.

Bakteri tersebut dapat menyebabkan penyakit dengan cara merusak lapisan sistem pernapasan seperti di tenggorokan, paru-paru, dan batang tenggorokan.

(Gejala Pneumonia pada Anak)
Anak-anak di bawah usia lima tahun (Balita) yang terkena infeksi mycoplasma pneumonia memiliki gejala yang berbeda dengan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa. Anak-anak kemungkinan mengalami gejala seperti flu di antaranya seperti:

1. Demam
2. Batuk
3. Sesak
4. Bersin
5. Hidung tersumbat atau berair
6. Sakit tenggorokan
7. Mata berair
8. Mengi
9. Muntah
10. Diare

Baca juga: Sederet Komitmen Terminal Petikemas Surabaya dalam Wujudkan Pelabuhan Bersih

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, berikut ini beberapa tips pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Memberi ASI eksklusif dan MPASI yang memadai. Pemberian asupan ASI dan MPASI yang cukup akan memberikan proteksi perlindungan alamiah pada bayi dalam hal gizi. MPASI atau makanan pendamping ASI dianjurkan untuk mulai diberikan sejak bayi berusia 6 bulan, sedangkan ASI dapat diberikan hingga usia 2 tahun.

2. Melengkapi imunisasi anak. Imunisasi yang lengkap menjadi salah satu cara mencegah pneumonia anak,. Selain itu imunisasi juga dapat mencegah berbagai penyakit lain seperti campak, batuk rejan, difteri, dan penyakit berat lainnya.

Baca juga: Bakti Sosial Alumni Puteri Indonesia Jawa Timur di Surabaya

3. Mencuci tangan dengan sabun. Dengan mencuci tangan secara rutin, anak-anak bisa terlindungi dari berbagai penyakit serius, seperti pneumonia, diare, bahkan Covid-19. Cuci tangan yang rutin menjadi penting karena ada jutaan bakteri dan virus tak kasat mata yang bisa menempel di tangan.

4. Memakai masker saat ada di tempat umum. Masker sangat efektif untuk mencegah penularan pneumonia yang disebabkan oleh droplet pernafasan yang dihirup. Penggunaan masker yang benar juga diperlukan agar penularan pneumonia dapat dicegah terutama saat anak-anak berada di tempat umum.

5. Mengurangi polusi dalam rumah. Polusi udara juga bisa menjadi salah satu faktor risiko pneumonia pada anak. Jadi, polusi udara, termasuk yang ada di dalam rumah, sebaiknya dihindari.

Editor : Achmad S



Berita Terkait