Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Motif Anak Perempuan di Jember Bunuh Ibu Kandung karena Cinta Segitiga

Motif Anak Perempuan di Jember Bunuh Ibu Kandung karena Cinta Segitiga © mili.id

Tersangka pemubunuhan wanita di Jember di bawa ke ruang tahanan Polres Jember.(Foto: M Hatta/mili.id)

Jember - Pengungkapan pembunuhan Hasiyah (60), perempuan warga Desa Wonojati, Kecamatan Jenggawah, Jember yang mayat tergelatak di pinggir DAM Sungai Kanal Desa Keting, Kecamatan Jombang, Jember, satubulan yang lalu oleh Tim Kalong Satreskrim Polres Jember, dipastikan berlatar belakang cinta segitiga.

Para tersangka yakni, SA (50) warga Dusun Jombang, Desa Yosowilangun Lor, Kecamatan Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. AW (53) warga Jalan Balongrawe Baru, Desa Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto, yang juga teman dari pelaku SA. Kemudian SN (35) yang notabene putri korban, warga (35) di Desa/Kecamatan Kencong, Jember.

Baca juga: Mengintip Dapur Umum Dinsos Jember untuk Warga Binaan Liponsos

Hal ini seperti yang disampaikan Kasat Reskrim Polres Jember AKP Abid Uais Al Qarni Aziz jika antara tersangka SA calon suami tersangka SN yang merupakan anak korban, dan korban terlibat cinta segitiga.

"Jadi awalnya antara SA dan SN ini sakit hati karena ada penolakan dari korban tidak memberikan restu untuk menikah. Diketahui juga, jika korban juga pernah atau punya hubungan asmara dengan SA. Jadi kesimpulannya motif sakit hati dan ada problematika cinta segi tiga," ujar Abid saat konferensi pers di Mapolres Jember, Rabu (13/12/2023).

Namun demikian, diakui oleh Abid proses ungkap kasus dugaan pembunuhan itu juga membutuhkan waktu lama. Berawal dari polisi memburu pelaku berinisial AW, yang diketahui kabur ke luar pulau Jawa karena viralnya kasus penemuan mayat itu di Jember.

"Kronologi awal dari kejadian sampai pengungkapan, mendatangi TKP dan melakukan olah TKP juga memeriksa saksi-saksi. Saat proses itu, kita temukan bukti petunjuk yang mengarah pada pelaku. Setelah lidik lanjut, kita mengetahui keberadaan salah satu pelaku yang ada di Kalimantan Timur, yakni AW," jelasnya.

Terkait peristiwa dugaan pembunuhan yang dilakukan ketiga tersangka itu, lebih lanjut Abid menjelaskan, ada niatan dari SA yang sebagai otak kejahatan. Bermaksud untuk memberikan pelajaran kepada korban, karena menolak dirinya untuk menikah dengan SN.

"SA bermula dari sakit hati kepada korban, lalu menyampaikan kepada SN untuk memberi pelajaran terhadap korban. Tapi untuk (dugaan) perencanaan pembunuhan, itu dibicarakan langsung kepada saudara AW. Penyampaian SA ke SN ini berbeda dengan ke saudara AW," ujarnya.

Setelah melakukan pemufakatan dan perencanaan itu, dilanjutkan untuk menentukan TKP yang ada di daerah Kecamatan Jombang. Kejadian sekitar pukul 01.30 WIB, atau setengah dua dini hari. Awalnya korban dijemput AW lalu disusul oleh dua tersangka lainnya (SA dan SN).

Baca juga: Web Si Keren Milik Pemkab Jember Diretas, Tampilkan Situs Judi Online

Terkait bukti jika AW berboncengan dengan korban menuju lokasi kejadian dugaan pembunuhan, kata Abid, juga diketahui dari rekaman CCTV yang didapatkan polisi. Diketahui dua tersangka lainnya, SA yang berboncengan dengan SN mengikuti korban dan AW.

Di TKP eksekutor pertama tersangka SA yang menggorok leher korban, kemudian kedua tersangka lainnya memegangi tangan korban dan memukul kepala korban memakai gagang celurit.

"Tapi untuk barang bukti yakni pisau, celurit, dan juga celana korban dibuang ke sungai. Masih kami lakukan pengembangan untuk mencari barang bukti," imbuhnya.

Akhirnya Tim Resmob Polres Jember melakukan pengejaran ke Kalimantan Timur, dan berhasil menangkap salah satu pelaku yang berada di sana.

Baca juga: Seorang Oknum Guru di Jember Janjikan SK Bupati, Ada Korban Setor Uang Rp 3 Juta

"Setelah kita kembangkan, dari proses ini awalnya memang sudah kita curigai ada yang menjadi salah satu otak dari pelaku kejadian ini," sambungnya.

Terkait pelaku berinisial AW, diketahui selain kenal dengan pelaku SA. Pria yang juga jadi eksekutor asal Mojokerto itu adalah teman korban.

"AW kenal dengan korban. Karena pacarnya AW adalah teman korban di Surabaya sana. AW juga terlibat bisnis dengan korban, dan saat kejadian itu (dugaan pembunuhan). Korban diiming-imingi dan dibujuk rayu untuk mendapat uang dari AW. Sehingga korban dibonceng dan diajak AW ke lokasi kejadian untuk dieksekusi," jelasnya.

Dari terungkapnya informasi itu, kata mantan Kapolsek Ketapang-Sampang ini, dilakukan pengembangan kasus dengan memburu pelaku lainnya, yakni SN putri kandung korban, dan juga SA yang diduga otak dari kejadian dugaan pembunuhan yang dilakukan.

Editor : Aris S



Berita Terkait