Selamat datang di mili.id - Platform Berita Terpercaya untuk Anda. Dapatkan informasi terkini dari berbagai kategori, mulai dari berita nasional hingga internasional, hanya di mili.id.

Film Silence Tak Selalu Diam Itu Emas Edukasi Bahaya Korupsi dari Inspektorat Jember

Film Silence Tak Selalu Diam Itu Emas Edukasi Bahaya Korupsi dari Inspektorat Jember © mili.id

Film pendek berdurasi 20 menit berjudul 'Silence-Tak Selalu Diam Itu Emas' tayang perdana di Bioskop KCM Jember. (Ist for Mili.id)

Jember - Film pendek berdurasi 20 menit berjudul 'Silence-Tak Selalu Diam Itu Emas' tayang perdana di Bioskop KCM Jember, Rabu (13/12/2023). Film tersebut, kata Kepala Inspektorat Jember Ratno Cahyo Sembodo sebagai bentuk edukasi tentang bahaya tindak korupsi.

Selain itu, kata Ratno, film karya sineas lokal Jember ini ditayangkan untuk merayakan Hari Peringatan Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2023.

Baca juga: Mayat Pria Ditemukan dalam Sawah di Jember

"Media film itu media yang paling mudah dicerna oleh masyarakat. Daripada media tulisan maupun audio visual. Tapi kalau film, tanpa ada kata-kata pun, biasanya maknanya sudah bisa tertangkap. Dari dasar pemikiran itulah kita kerja kolektif bersama," kata Ratno yang juga bertindak sebagai Executive Producer Film Silence-Tak Selalu Diam Itu Emas.

Kata Ratno, lewat penayangan film pendek itu. Juga pengingat tindak korupsi salah satunya pungli dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.

"Film ini, mengingatkan kembali nilai-nilai itu. Etika, moral, kebaikan, regulasi ketentuan, kalau sampai kita melanggar hal itu. Pada saat terjadi penindakan, maka yang menjadi korban atau dampaknya kepada orang terdekat kita, seperti contohnya keluarga. Pesannya disana," ulasnya.

Selain itu, kata Ratno, karya film Silence juga merupakan bentuk sebuah kolaborasi bersama antara stakeholder terkait, dan tokoh masyarakat lainnya.

"Jadi bukan hanya Inspektorat saja, ini adalah kerja dari OPP Saber Pungli Kabupaten Jember. Yang terdiri dari Polres, Kejaksaan, Dandim, Denpom dan OPD yang lainnya," ungkapnya.

"Konsep ini kita godok secara bersama-sama dengan semua stakeholder tersebut, dan beberapa kali kita rapatkan. Sampai ke narasi skenario kita diskusikan bareng," sambungnya.

Lebih lanjut Ratno mengatakan, gelaran tayang perdana film ini, juga dikemas dengan konsep nonton bareng di kalangan Pemkab Jember.

"Hari ini kita menghadirkan 1.600 penonton film dari beberapa stakeholder. Yakni mulai dari Bupati dan Wabup, Kepala OPD, Camat, Kades, Lurah," ungkapnya.

Baca juga: Bupati Jember Hendy Siswanto Dirawat di Rumah Sakit

"Kemudian dari unsur Kepala Sekolah SD-SMA, baik negeri maupun swasta. Selanjutnya juga ada perwakilan masyarakat, LSM, wartawan, mahasiswa, dan toko masyarakat lainnya," imbuhnya.

Berikutnya, film itu juga nantinya akan disosialisasikan di 31 Kecamatan dan Desa yang ada di wilayah Kabupaten Jember.

"Disitu ada Camat, Kades, Bhabinkatibmas, Polisi, yang nantinya secara intensif berkolaborasi untuk mensosialisasikan ke tingkat bawah. Film ini juga akan kita sosialisasikan kepada seluruh lembaga sekolah, seluruh OPD. Kita akan share link youtobe-nya," bebernya.

"Insyallah tahun depan kita akan produksi film pendek lagi, tapi tentunya dengan tema yang berbeda," sambungnya.

Terpisah, Bupati Jember Hendy Siswanto memberikan apresiasi positif dengan ditayangkannya film pendek soal korupsi itu.

Baca juga: Kejari Mojokerto Tetapkan Tersangka Korupsi Dana Kapitasi 27 Puskesmas Capai Rp 5 M

"Film yang sangat menginspirasi dan mengingatkan kita semua. Bahwa bahayanya korupsi yang dilakukan oknum di lingkungan pemerintahan ataupun sekolah. Semuanya akan terdampak dari tindakan itu," ucap Hendy.

"Tentunya film pendek ini juga cukup mengingatkan kita, menyentak diri kita juga. Kalau kita melakukan sesuatu, tentunya lewat film ini, kita bisa merasakan," sambungnya.

Hendy juga berpesan, terkait dengan makna film Silence itu. Hakordia tidak hanya dirayakan atau diingat dengan bentuk seremonial saja.

"Tapi kita harus laksanakan dan diimplementasikan dengan kondisi yang riil. Karena esensinya kalau kita bisa menekan korupsi di Jember, bahkan menghilangkan korupsi di Jember. Akan berdampak terhadap ekonomi dan kesejaheteraan masyarakat," pungkasnya.

Editor : Achmad S



Berita Terkait